Gaya Hidup
Mengungkap Keunggulan Ikan Kaleng: Nutrisi Berlimpah dan Risiko Merkuri Rendah
2024-11-11
Ikan kaleng sering dianggap sebagai pilihan makanan yang kurang bergizi dibandingkan dengan ikan segar. Namun, sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa ikan kaleng memiliki kandungan nutrisi yang serupa dengan ikan segar, bahkan memiliki risiko merkuri yang lebih rendah. Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (APIKI) menyarankan agar ikan kaleng dapat dipertimbangkan sebagai menu protein dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah.
Ikan Kaleng: Pilihan Sehat dan Praktis untuk Masyarakat Indonesia
Kandungan Nutrisi Ikan Kaleng Setara dengan Ikan Segar
Masyarakat Indonesia cenderung menganggap bahwa ikan segar jauh lebih baik dan bernutrisi daripada produk ikan dalam kemasan kaleng. Namun, studi menunjukkan bahwa ikan segar dan ikan dalam kemasan kaleng memiliki kandungan nutrisi yang serupa dan sama-sama baik untuk dikonsumsi. Ikan dalam kemasan kaleng kaya akan nutrisi penting, seperti asam lemak omega-3, protein, kalsium, dan vitamin B12.Proses pengalengan yang dilakukan pada ikan tidak mengurangi kandungan nutrisinya secara signifikan. Bahkan, ikan dalam kemasan kaleng memiliki umur simpan yang lebih lama dan lebih terlindung dari kontaminasi bakteri dibandingkan ikan segar. Hal ini memastikan bahwa nutrisi ikan tetap terjaga hingga dikonsumsi.Risiko Merkuri Ikan Kaleng Lebih Rendah
Selain kaya akan nutrisi, ikan dalam kemasan kaleng, seperti sarden, makarel, dan tuna kecil, juga memiliki risiko merkuri yang lebih rendah dibandingkan ikan-ikan besar. Hal ini karena ikan-ikan kecil cenderung mengandung logam berat yang lebih sedikit.Menurut penelitian, ikan yang lebih besar akan memiliki kandungan merkuri yang lebih tinggi. Oleh karena itu, ikan-ikan kecil yang umum digunakan sebagai bahan baku ikan kaleng, seperti sarden, makarel, dan tuna kecil, memiliki risiko merkuri yang lebih rendah.Ikan Kaleng: Sumber Protein Tinggi dan Mudah Disimpan
Selain memiliki kandungan nutrisi yang setara dengan ikan segar, ikan dalam kemasan kaleng juga merupakan sumber protein yang tinggi. Satu kaleng ikan tuna berukuran 100 gram mengandung 26,8 gram protein, sedangkan ikan sarden dalam kemasan kaleng mengandung 24,4 gram protein per 100 gram.Keunggulan lain dari ikan kaleng adalah umur simpannya yang lebih lama dibandingkan ikan segar. Ikan segar mudah membusuk dan terkontaminasi bakteri, sementara ikan dalam kemasan kaleng dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa khawatir akan kerusakan.Ikan Kaleng: Solusi Protein Bergizi untuk Program MBG
Melihat kandungan nutrisi dan keunggulan ikan kaleng, APIKI telah mengusulkan agar ikan dalam kemasan kaleng dapat dipertimbangkan sebagai menu protein dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan asupan protein bergizi bagi masyarakat, khususnya yang terdampak stunting.Dengan kandungan nutrisi yang setara dengan ikan segar, risiko merkuri yang lebih rendah, dan umur simpan yang lebih lama, ikan kaleng dapat menjadi pilihan yang tepat untuk dimasukkan dalam program MBG. Hal ini dapat membantu meningkatkan asupan protein bergizi bagi masyarakat, serta menjadi solusi praktis dan terjangkau.