Pasar
OJK Menutup Izin 5 Koperasi LKM di Jawa Tengah: Apa Hubungannya?
2024-12-06
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah secara resmi menghentikan izin usaha bagi lima Koperasi Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Kelima LKM tersebut diketahui beroperasi di Jawa Tengah. Dalam pengumuman yang dilakukan di laman resminya, OJK menghentikan izin usaha tiga Koperasi LKM di Daerah Kabupaten Sragen dan dua lainnya di Kabupaten Wonogiri.

Detil LKM yang Ditutup

LKM asal Sragen yang ditutup adalah Koperasi LKM Murih Raharjo di Desa Gawan, Kecamatan Tanon. Selain itu, ada LKM Soko Rahayu yang beralamat di Desa Soko, Kecamatan Miri, dan LKM Desa Bendo yang beralamat di Desa Bendo, Kecamatan Sukadono. Sementara dua sisanya antara lain LKM Pondok Subur yang beralamat di Desa Pondoksari, Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri dan LKM Sido Mulyo yang beralamat di Desa Kopen, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri. Dengan dijatuhkannya sanksi ini, koperasi LKM tersebut ditutup untuk umum dan dilarang melaksanakan kegiatan usaha sebagai Lembaga Keuangan Mikro mulai 25 November 2024. "Pengurus Koperasi LKM diminta agar melakukan Rapat Anggota untuk membubarkan badan hukum dan membentuk Tim Likuidasi," sebagaimana disebutkan dalam pengumuman tersebut, dikutip Jumat, (6/12/2024).

Penyelesaian Hak dan Kewajiban

Penyelesaian hak dan kewajiban Koperasi LKM tersebut akan dilakukan oleh Tim Likuidasi yang akan dibentuk sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan pengurus Koperasi LKM dilarang menggunakan frasa Lembaga Keuangan Mikro.

Perhatian OJK Sebelumnya

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan konsolidasi dan penguatan LKM merupakan salah satu fokus OJK yang akan dilakukan sepanjang tahun 2024-2025. Hal ini sebagaimana tertuang dalam peta jalan pengembangan LKM 2024-2028. Menurut data OJK, terdapat 253 LKM di seluruh Indonesia per 25 November 2024. Sementara aset industri sendiri telah tumbuh 9,73% menjadi Rp 1,64 triliun.
More Stories
see more