Dalam rangka mendukung kegiatan ibadah siswa, pemerintah Indonesia telah merencanakan liburan sekolah yang cukup panjang pada tahun 2025. Mulai dari bulan Ramadhan hingga perayaan Idul Fitri, siswa akan mendapatkan waktu istirahat selama tiga minggu. Keputusan ini dikeluarkan melalui surat edaran bersama yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Agama pada awal tahun 2025. Selain memberikan kesempatan bagi siswa untuk beribadah dengan tenang, liburan ini juga mencakup periode belajar mandiri dan aktivitas keagamaan tambahan.

Liburan sekolah dimulai pada akhir Februari 2025, ketika siswa diberikan waktu satu minggu untuk melakukan pembelajaran mandiri di rumah atau lingkungan masyarakat. Aktivitas ini dirancang agar siswa dapat lebih mendekatkan diri dengan keluarga dan masyarakat sambil menyiapkan diri memasuki bulan suci Ramadhan. Pembelajaran mandiri ini berlangsung dari tanggal 27 Februari hingga 5 Maret 2025. Siswa dianjurkan untuk mengikuti kegiatan seperti membaca Alquran dan menghadiri kegiatan keagamaan di tempat ibadah.

Setelah libur pertama, siswa kembali ke sekolah untuk dua minggu pembelajaran normal. Periode ini jatuh antara 6 hingga 25 Maret 2025. Selama masa ini, pihak sekolah mendorong adanya program-program pendidikan agama tambahan seperti tadarus Alquran dan pesantren kilat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang ajaran agama dan memperkuat nilai-nilai spiritual mereka.

Berlanjut ke liburan Idul Fitri, siswa mendapatkan waktu istirahat selama 13 hari, mulai dari 26 Maret hingga 8 April 2025. Periode ini mencakup beberapa hari sebelum dan sesudah hari raya Idul Fitri. Siswa diberikan kesempatan untuk merayakan hari raya bersama keluarga dan kerabat, serta melakukan refleksi spiritual setelah menyelesaikan puasa Ramadhan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat ikatan sosial dan memperdalam pengalaman religius.

Semua kegiatan belajar kembali normal pada 9 April 2025. Dengan adanya liburan yang terencana ini, diharapkan siswa dapat menjalankan ibadah dan belajar dengan lebih baik. Penyusunan jadwal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung kehidupan spiritual siswa sambil tetap memastikan proses pendidikan berjalan lancar.