Pada hari pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, penampilan Ibu Negara Melania Trump mencuri perhatian publik. Dengan gaya yang mengingatkan pada bangsawan Inggris, Melania tampil memukau dalam acara bersejarah ini. Desainer terkenal Eric Javits menciptakan topi lebar navy dengan aksen putih khusus untuk kesempatan tersebut. Meskipun mendapat pujian dari desainer, topi tersebut juga menjadi bahan candaan di kalangan warganet dan politisi. Artikel ini akan membahas detail penampilan Melania dan reaksi yang ditimbulkannya.
Pada tanggal 20 Januari 2025, di gedung Capitol Washington, Melania Trump muncul dengan penampilan yang menakjubkan. Dia mengenakan mantel wol sutra biru tua dengan rok senada serta blus krep sutra gading, semua rancangan desainer independen Amerika Adam Lippes. Topi lebarnya, yang dirancang oleh Eric Javits, menjadi pusat perhatian. Desainer tersebut menyatakan bahwa topi tersebut dibuat untuk memperindah setiap jenis wajah, dan sangat cocok untuk Melania karena kecantikan dan selera fashionnya yang luar biasa.
Topi tersebut, meski indah, juga menjadi sumber humor. Ketika Trump hendak mencium istrinya setelah memasuki Capitol Rotunda, topi lebar tersebut menghalangi aksi tersebut. Mantan Presiden Joe Biden bahkan harus berusaha ekstra untuk berbicara dengan Trump di sebelah lain topi tersebut. Selama pidato, Trump sendiri membuat lelucon tentang topi itu, mengatakan bahwa ia hampir terbang seperti terangkat dari tanah.
Lippes merasa sangat bangga dapat mendandani Ibu Negara untuk acara penting ini. "Tradisi pelantikan presiden mewujudkan keindahan demokrasi Amerika," ujarnya. Semua pakaian yang dikenakan oleh Melania dibuat oleh perajin terbaik Amerika, menunjukkan kebanggaan nasional dalam industri fesyen.
Dalam perspektif seorang jurnalis, penampilan Melania Trump tidak hanya menjadi sorotan fashion tetapi juga mencerminkan bagaimana acara-acara kenegaraan dapat menjadi panggung bagi ekspresi budaya dan seni. Penampilan Ibu Negara yang mencolok menunjukkan bahwa fashion bisa menjadi bentuk komunikasi non-verbal yang kuat, baik dalam hal pujian maupun humor. Hal ini mengingatkan kita bahwa setiap detil, termasuk pilihan pakaian, memiliki dampak yang signifikan dalam konteks publik.