Pasar
Pasar Saham Indonesia Mengalami Penurunan di Tengah Ketidakpastian Global
2025-01-07

Indeks Harga Sahm Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 1,17% ke level 7.080,47 dalam dua hari berturut-turut. Mayoritas sektor mengalami pelemahan, dengan sektor bahan dasar menjadi yang paling berpengaruh. Investor asing mencatatkan penjualan bersih hingga Rp 925,88 miliar. Pasar saham AS menguat didorong oleh kenaikan saham perusahaan teknologi besar, sementara pasar Asia mengalami fluktuasi. Data ekonomi penting dan kebijakan The Fed menjadi fokus investor minggu ini.

Dinamika Pasar Saham Domestik

Kinerja pasar saham domestik menunjukkan tren negatif dalam beberapa hari terakhir. IHSG merosot seiring dengan dominasi penurunan di sebagian besar sektor, terutama bahan dasar. Sentimen negatif juga dipicu oleh absennya faktor pendorong positif bagi emiten-emiten Tanah Air. Aktivitas jual oleh investor asing mencapai angka signifikan, mencerminkan ketidakpastian pasar.

Penurunan IHSG selama dua hari berturut-turut mencerminkan situasi pasar yang kurang menguntungkan. Sebanyak sembilan dari sebelas sektor mengalami pelemahan, dengan sektor bahan dasar menjadi penyumbang utama penurunan indeks. Investor asing mencatatkan penjualan bersih senilai lebih dari Rp 900 miliar, menunjukkan adanya aksi profit taking atau kekhawatiran terhadap prospek pasar lokal. Dalam konteks ini, tidak adanya katalis positif menjadi faktor yang memperburuk kondisi pasar saham domestik.

Perspektif Global dan Imbasnya pada Pasar Saham Asia

Berita positif datang dari pasar saham Amerika Serikat, yang menguat didorong oleh performa perusahaan teknologi. Meski demikian, pasar saham Asia mengalami fluktuasi dengan sentimen yang bervariasi antar negara. Fokus investor beralih ke data ekonomi dan kebijakan bank sentral.

Sementara itu, pasar saham AS menunjukkan performa yang kuat, dengan S&P 500 naik 0,55% dan Nasdaq menguat 1,09%. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan Foxconn yang melebihi ekspektasi, serta rekor tertinggi saham Nvidia. Di sisi lain, pasar saham Asia mengalami volatilitas, dengan MSCI Asia Pasifik turun tipis 0,02%. Indeks pasar saham Taiwan menjadi yang tertinggi di kawasan dengan kenaikan 2,79%, sementara Nikkei Jepang turun 1,47% setelah liburan. CSI 300 China turun 0,16%, meskipun data aktivitas jasa meningkat. Hang Seng Hong Kong turun 0,36%. Investor juga menantikan data tenaga kerja dan risalah pertemuan The Fed untuk menentukan langkah selanjutnya.

More Stories
see more