Pasar
Pergerakan Rupiah Menguat di Awal Tahun 2025
2025-01-07

Pada awal tahun 2025, mata uang rupiah menunjukkan tanda-tanda penguatan terhadap dolar AS. Meskipun indeks dolar AS mengalami kenaikan kecil, rupiah membuka perdagangan dengan nilai yang lebih baik dibandingkan penutupan sebelumnya. Sentimen eksternal seperti data ekonomi dan kebijakan moneter AS menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan rupiah. Selain itu, ketidakpastian politik dan ekonomi AS juga berdampak pada stabilitas mata uang Indonesia.

Faktor Eksternal Mempengaruhi Penguatan Rupiah

Mata uang rupiah mencatatkan penguatan di awal perdagangan tahun 2025. Pergerakan ini dipicu oleh beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pasar keuangan global. Salah satu faktor utamanya adalah penurunan indeks dolar AS dalam dua hari terakhir, yang memberikan ruang bagi mata uang lain untuk menguat. Situasi ini menciptakan peluang bagi rupiah untuk menunjukkan performa yang lebih baik.

Indeks dolar AS naik tipis hingga 108,42 pada pagi hari, namun masih lebih rendah dibandingkan posisi sebelumnya. Hal ini mencerminkan bahwa meski ada fluktuasi, tekanan terhadap dolar AS telah sedikit mereda. Para analis menyebutkan bahwa sentimen eksternal, termasuk data ekonomi AS, kebijakan suku bunga The Fed, dan Pilpres AS, memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan rupiah. Ketidakpastian ini mendorong investor untuk waspada terhadap potensi volatilitas di pasar mata uang.

Prospek Penguatan Rupiah Menghadapi Ketidakpastian AS

Selain faktor eksternal, ketidakpastian di AS juga berperan penting dalam pergerakan rupiah. Dalam periode ini, investor masih menantikan kepastian tentang arah kebijakan tarif impor dan kebijakan imigrasi era Presiden Donald Trump yang akan dilantik pada Januari 2025. Meski demikian, ada potensi penguatan terbatas karena indeks dolar AS yang mulai melandai.

Ketidakpastian ini menciptakan situasi di mana rupiah dapat mengalami penguatan atau pelemahan, tergantung pada respons pasar terhadap informasi baru. CNBC Indonesia Research mencatat bahwa the greenback sempat turun ke level 107 kemarin, tetapi rebound ke level 108 pada penutupan. Di pasar NDF, rupiah juga menunjukkan respons positif dengan penguatan ke posisi Rp16.170/US$. Situasi ini menunjukkan bahwa meski ada tantangan, rupiah masih memiliki potensi untuk bertahan dan bahkan menguat di tengah ketidakpastian global.

More Stories
see more