Pasar
Pasokan Melimpah, Harga Minyak Tetap Tidak Banyak Berubah
2024-12-13
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada pertengahan Desember 2024, kondisi harga minyak mentah menunjukkan tren mendatar. Ini dipengaruhi oleh estimasi pasokan yang melimpah di pasar minyak dan dukungan dari peningkatan ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral AS.
Perubahan Harga Minyak: Dampak Pasokan dan Ekonomi
Harga Acuan Brent
Pada pukul 09:50 WIB, harga acuan Brent mengalami perubahan tipis. Ia turun 0.03% dan berada pada posisi US$ 73.39 per barel. Namun, sebelumnya, pada perdagangan Kamis, harga minyak global ditutup melemah. Harga Brent tertutup turun 0.15% dan berada di posisi US$ 73.41 per barel. Ini menunjukkan perubahan yang cukup kecil dalam harga Brent dalam waktu singkat.Dalam beberapa bulan terakhir, kondisi harga Brent telah mengalami perubahan yang tidak terlalu signifikan. Ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti pasokan yang melimpah dan ekspektasi suku bunga. Pasokan minyak yang melimpah memberikan kelemahan pada harga, tetapi peningkatan ekspektasi suku bunga memberikan sedikit dukungan.Harga WTI
Untuk jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI), harga juga mengalami perubahan tipis. Ia naik 0.04% dan menjadi US$ 70.05 per barel. Namun, sebelumnya, pada perdagangan Kamis, WTI melemah 0.38% dan berada di US$ 70.02 per barel. Ini menunjukkan perbedaan dalam perubahan harga WTI dan Brent.WTI biasanya memiliki perbedaan dengan Brent karena faktor-faktor lokal dan regional. Dalam kondisi saat ini, faktor-faktor seperti pasokan lokal dan ekspektasi suku bunga juga mempengaruhi perubahan harga WTI.Badan Energi Internasional (IEA)
Badan Energi Internasional (IEA) melakukan sedikit revisi ke atas terhadap prospek permintaannya untuk tahun depan. Namun, IEA masih memperkirakan pasar minyak akan tercukupi pasokannya. Ini memberikan sedikit kepercayaan bagi pasar minyak, meskipun kondisi masih berubah-ubah.IEA memiliki peran penting dalam mengatur pasokan minyak di dunia. Revisi prospek permintaan mereka dapat memberikan sinyal bagi pasar tentang kondisi pasokan dan permintaan minyak di masa depan.Persediaan Minyak Global
Persediaan minyak global turun hingga 39,3 juta barel pada Oktober lalu. Hal ini disebabkan oleh rendahnya aktivitas kilang bertepatan dengan peningkatan permintaan minyak global. Ini menunjukkan bahwa pasokan minyak masih berada dalam kondisi yang cukup kencang, meskipun mengalami sedikit penurunan.Persediaan minyak adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan harga minyak. Jika persediaan tinggi, maka harga mungkin akan turun, sedangkan jika persediaan rendah, maka harga mungkin akan naik.Data Inflasi Produsen AS
Data inflasi produsen AS menunjukkan tren yang cukup unik. Pada November lalu, Indeks Harga Produsen (IHP) Negeri Paman Sam tumbuh mencapai 3% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari Oktober lalu yang tumbuh 2,6%. Namun, secara bulanan (month-to-month/mtm), IHP Negeri Paman Sam bulan lalu tumbuh hanya 0,4%, lebih tinggi dari Oktober lalu sebesar 0,3% tetapi masih lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 0,2%.Ini menunjukkan adanya perbedaan dalam tren inflasi produsen AS. Tahunan, inflasi menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, tetapi bulanan, trennya lebih stabil. Hal ini dapat memberikan sinyal bagi ekonomi AS tentang kondisi inflasi di masa depan.Prediksi Suku Bunga The Fed
Prediksi pasar akan pemangkasan suku bunga The Fed masih tinggi. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, probabilitas pasar yang memperkirakan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed pada pertemuan pekan depan nyaris mencapai 94,7%, turun dari perdagangan Rabu kemarin yang mencapai 98,6%. Namun, mereka mengindikasikan ekspektasi adanya jeda atau potensi ditahannya suku bunga pada Januari 2025.Suku bunga adalah faktor yang sangat penting dalam mengatur ekonomi dan pasar. Perubahan suku bunga dapat memiliki dampak yang signifikan pada harga minyak dan berbagai sektor ekonomi.Persediaan Bensin dan Sulingan di AS
Persediaan bensin dan sulingan di AS naik lebih dari yang diharapkan minggu lalu. Data IEA menunjukkan bahwa kondisi ini memberikan sedikit kelemahan bagi pasar minyak. Namun, permintaan minyak global tetap tangguh dan naik pada tingkat yang lebih lambat dari yang diharapkan bulan ini.Persediaan bensin dan sulingan adalah faktor yang juga mempengaruhi harga minyak. Jika persediaan tinggi, maka harga mungkin akan turun, sedangkan jika persediaan rendah, maka harga mungkin akan naik.CNBC INDONESIA RESEARCH(chd/chd)Saksikan video di bawah ini:Video: IHSG Gagal Reli Hingga Harga Emas & Minyak Anjlok