Pasar
Rupiah Lemah, Dolar Mendekati Rp16.000 Setelah Data Inflasi AS
2024-12-13
Jakarta, CNBC Indonesia – Saat ini, rupiah mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Hal ini terjadi setelah hasil laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produsen (IHP) AS mengalami kenaikan. Data tersebut memberikan dampak yang signifikan pada pergerakan nilai rupiah.
Perubahan Nilai Rupiah dan Dampaknya
Rupiah dan IHK
Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,16% di angka Rp15.945/US$ pada hari ini, Jumat (13/12/2024). Sebelumnya, kemarin (12/12/2024), rupiah mengalami pelemahan sebesar 0,06%. IHK AS pada bulan lalu tumbuh 2,7% secara tahunan (yoy), dari sebelumnya pada Oktober lalu yang tumbuh 2,6%. Sedangkan secara bulanan (mtm), IHK AS pada November lalu tumbuh 0,3%, dari sebelumnya pada Oktober lalu yang tumbuh 0,2%. Perubahan ini menunjukkan kondisi yang kompleks dalam perekonomian AS.Rupiah dan IHP
Sementara itu, IHP AS tampak tumbuh mencapai 3% pada November lalu secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari Oktober lalu yang tumbuh 2,6%. Angka ini juga lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 2,6%. Perbedaan antara pertumbuhan IHP dan IHK membuat pasar bimbang tentang rencana The Fed terkait penurunan suku bunga di pertemuan pekan depan. Namun, para investor tetap optimis bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunganya pada pertemuan tersebut.Pergerakan Dolar AS
DXY pada pukul 09:03 WIB naik 0,08% di angka 107,04, lebih tinggi dari posisi kemarin yang berada di angka 106,95. Pergerakan dolar AS juga memiliki pengaruh yang signifikan pada pergerakan rupiah. Kondisi ini menunjukkan bahwa pergerakan nilai mata uang internasional dapat mempengaruhi nilai mata uang nasional.Saksikan video di bawah ini:Video: Masih Penuh Tekanan, IHSG “Terancam” Merosot ke Level 7.000-anImplikasi bagi BI
Implikasi dari perubahan nilai rupiah dan dolar AS ini juga berarti perubahan dalam kebijakan moneter BI. BI harus mempertimbangkan kondisi perekonomian internasional dan nasional dalam menentukan rencana suku bunga. Kondisi saat ini masih penuh dengan ketegangan dan membutuhkan perhatian yang lebih baik.BI Tahan Suku Bunga Acuan, Dolar Naik ke Rp 16.100