Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan laporan terperinci tentang kondisi kesehatan masyarakat Indonesia saat ini. Dalam pertemuan koordinasi pengendalian inflasi, beliau menyoroti beberapa isu kritis yang perlu mendapat perhatian serius. Salah satu poin penting adalah rendahnya tingkat skrining penyakit tidak menular di kalangan penduduk dewasa. Data menunjukkan bahwa sebagian besar orang belum melakukan pemeriksaan rutin, seperti gula darah dan tekanan darah. Situasi ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak warga Indonesia meninggal dalam usia muda. Menteri juga menekankan pentingnya perubahan paradigma dari penanganan penyakit ke pencegahan.
Berbagai masalah kesehatan melanda masyarakat Indonesia mulai dari bayi hingga lansia. Untuk kelompok bayi dan balita, stunting mencapai 21,5%. Sedangkan pada anak sekolah dan remaja, anemia dan gangguan jiwa menjadi isu utama. Di kalangan dewasa dan lansia, obesitas, hipertensi, dan diabetes menjadi penyebab utama masalah kesehatan. Menurut Budi Gunadi Sadikin, hanya sekitar 40% penduduk yang telah menjalani skrining untuk penyakit tidak menular, sementara sisanya belum sama sekali. Ini menunjukkan adanya celah besar dalam upaya deteksi dini penyakit.
Data lebih lanjut menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk berusia di atas 20 tahun jarang atau bahkan tidak pernah memeriksa indikator kesehatan penting seperti lingkar perut, gula darah, dan kolestrol. Faktor-faktor ini dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup dan umur panjang. Misalnya, gula darah yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan mata, ginjal, dan stroke. Budi Gunadi menegaskan bahwa pengecekan rutin sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjang tersebut.
Selain itu, Budi Gunadi menyoroti pentingnya perubahan budaya kesehatan di Indonesia. Dia menyarankan agar masyarakat beralih dari pola pikir "mengobati" menjadi "mencegah". Pendekatan baru ini mendorong individu untuk proaktif dalam menjaga kesehatan mereka, bukan hanya mencari bantuan medis ketika sudah sakit. Upaya ini termasuk pemeriksaan rutin dan gaya hidup sehat, serta pemanfaatan layanan kesehatan yang tersedia secara gratis di puskesmas.
Perubahan paradigma ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat dan mencegah berbagai penyakit tidak menular. Melalui pendekatan preventif dan edukasi yang intensif, pemerintah berharap dapat mengurangi beban penyakit dan meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia. Langkah-langkah konkret seperti ini akan membantu menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif.