Pasar
Pelemahan Rupiah Mengikuti Penurunan Suku Bunga oleh Bank Indonesia
2025-01-15

Pada hari Rabu, 15 Januari 2025, mata uang rupiah mengalami penurunan signifikan terhadap dolar Amerika Serikat. Hal ini terjadi setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan mereka menjadi 5,75%. Meskipun ada proyeksi dari beberapa institusi yang memperkirakan BI akan mempertahankan tingkat suku bunganya di level 6%, keputusan ini tetap diambil. Rupiah melemah sebesar 0,31% hingga mencapai Rp16.310 per dolar AS pada pukul 14:36 WIB. Situasi ini berbeda dengan kondisi sehari sebelumnya, ketika rupiah menguat sebanyak 0,06%.

Penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia tidak sesuai dengan ekspektasi pasar. Rapat Dewan Gubernur BI yang diselenggarakan pada 14-15 Januari 2025 menghasilkan keputusan untuk menurunkan BI Rate menjadi 5,75%. Selain itu, suku bunga Deposit Facility ditetapkan pada 5%, dan Lending Facility pada 6,5%. Keputusan ini diumumkan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers. Dia menjelaskan bahwa langkah ini diambil setelah pertimbangan matang atas kondisi ekonomi makro dan stabilitas sistem keuangan.

Dalam waktu singkat setelah pengumuman tersebut, rupiah semakin melemah. Pada pukul 14:42 WIB, nilai tukarnya turun lebih jauh menjadi Rp16.320 per dolar AS. Para analis menyatakan bahwa penurunan suku bunga dapat mempengaruhi daya tarik investasi asing dan arus modal keluar masuk negara. Namun, BI yakin bahwa kebijakan ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan mendorong aktivitas bisnis.

Kebijakan baru ini membawa dampak langsung pada nilai tukar rupiah. Meski demikian, Bank Indonesia optimis bahwa langkah ini akan berkontribusi positif bagi perekonomian nasional dalam jangka panjang. Dengan menyesuaikan suku bunga, BI bertujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing industri domestik. Langkah-langkah selanjutnya akan dipantau secara cermat untuk memastikan stabilitas moneter dan keuangan.

More Stories
see more