Pasar
Pemerintah dan Bank Bersaing untuk Mendapat Dana Masyarakat
2024-12-11
Industri perbankan di Jakarta saat ini menghadapi tantangan yang cukup berat. Mereka harus bersaing tidak hanya satu sama lain dalam merebut tabungan masyarakat, tetapi juga dengan pemerintah. Bank Indonesia (BI) mencatat dana pihak ketiga (DPK) pada bulan Oktober sebesar Rp8.460,6 triliun, dengan pertumbuhan 6.0% tahunan (yoy), yang lebih rendah daripada pertumbuhan sebelumnya 6.7% yoy. Pada saat suku bunga acuan masih tinggi, bank digital khususnya masih menawarkan bunga tabungan yang tinggi. Namun, pertumbuhan deposito minus 3.5% yoy menjadi sebesar Rp1.437,3 triliun per Oktober 2024.
Persaingan dengan Gubernemen
Bank harus bersaing dengan pemerintah dalam meraih dana masyarakat. Instrumen pemerintah memiliki yield yang lebih menarik, seperti obligasi negara ritel (ORI) dengan bunga kupon di atas 6% dan tenor 3 tahun. "Jadi orang lebih banyak ke SBN (Surat Berharga Negara) dan kalau dulu kan mungkin dijualnya besar sekarang kan dijual retail Rp1 juta aja orang udah bisa beli surat berharga," kata Sekretaris Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Anika Faisal. Bunga deposito setinggi-tingginya saat ini di bank-bank besar paling mentok-mentok di 6%, 6.5%, kalau pun nego di 7%. Namun, instrumen yang dikeluarkan oleh BI maupun pemerintah, Kementerian Keuangan itu memberikan bunga 7.5%.Para pecinta keuangan lebih tertarik dengan instrument berharga yang diterbitkan negara. "Bahwa sekarang banyak mekanisme, instrumen lain yang bisa orang investasikan, lah. Kalau deposito ya, stuck aja duitnya," ujar Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Moch Amin Nurdin.Alternatif Pendanaan
Menurut Komisaris Independen PT Bank Jago Tbk. (ARTO), perbankan harus mencari pendanaan selain dari DPK. Karena pemerintah memiliki kebutuhan tersendiri dalam menawarkan bunga yang tinggi. "Menurut saya ya kalau situasi seperti itu ya kita harus bekerja dengan lebih keras untuk memikirkan alternatifnya alternatif pendanaan apalagi yang bisa kita lakukan agar kita tetap bisa menjalankan roda pertumbuhan di dalam perbankan dalam bank kita," ujar Anika.Dalam menghadapi tantangan ini, perbankan harus berinovasi dan mencari cara-cara baru untuk mengatasi persaingan dan menjaga likuiditas. Mereka harus memanfaatkan berbagai instrumen dan strategi untuk menarik dana masyarakat dan tetap beroperasi dengan baik.Persaingan di Pasar Modal
Tantangan lain bagi perbankan adalah bagaimana berkompetisi dengan produk-produk di luar perbankan. Ada produk yang masuk ke pasar modal dan bonds lainnya. "Berarti kan tantangannya adalah bagaimana kita berkompetisi dengan produk-produk di luar perbankan mungkin ada yang juga masuknya ke pasar modal ada yang masuknya ke bonds dan lain-lain," ujar Anika.Perbankan harus mengembangkan produk-produk yang lebih menarik dan berkesan untuk menarik dana masyarakat. Mereka harus memahami kebutuhan dan preferensi para pelanggan dan menawarkan solusi yang sesuai.Dalam keseluruhan, industri perbankan di Jakarta harus beradaptasi dengan cepat dan berinovasi untuk menghadapi tantangan yang dihadapi. Mereka harus mencari cara-cara untuk mengatasi persaingan dengan pemerintah dan menciptakan nilai tambah bagi para pelanggan.