Pasar
Penemuan Intan Bersejarah dan Perjuangan Mat Sam
2025-01-25

Penemuan batu berharga sering kali membawa keberuntungan bagi penemu, tetapi nasib Mat Sam dan teman-temannya di Kampung Cempaka, Kalimantan Selatan, tidak seperti yang diharapkan. Pada akhir Agustus 1965, kelima orang tersebut menemukan batu intan yang luar biasa besar saat bekerja di tambang. Batu ini memiliki warna biru dengan sentuhan merah dan sangat bersih. Tak disangka, ukuran intan tersebut mencapai 166,75 karat, menjadikannya salah satu intan terbesar dalam sejarah.

Berita tentang penemuan ini segera menyebar luas, namun tak lama kemudian, pemerintah setempat mengambil alih batu mulia tersebut. Intan tersebut dibawa ke Jakarta untuk diserahkan kepada Presiden Soekarno. Meskipun awalnya ada janji bahwa intan tersebut akan digunakan untuk memajukan daerah dan meningkatkan produksi intan, serta hadiah haji gratis bagi penemu, nyatanya hal tersebut tidak terealisasi. Dua tahun berlalu, para penemu masih hidup dalam kesulitan, sementara nilai intan tersebut diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah pada masa itu.

Perjuangan Mat Sam dan teman-temannya mencapai titik tertinggi ketika mereka meminta keadilan melalui kuasa hukum. Permohonan tersebut diteruskan kepada Jenderal Soeharto, tetapi catatan sejarah tidak mencatat apakah mereka mendapatkan keadilan. Cerita ini mengingatkan kita akan pentingnya integritas dan konsistensi dalam memenuhi janji, serta perlunya perhatian lebih terhadap kesejahteraan warga negara. Keberanian Mat Sam dalam menyuarakan hak-haknya layak menjadi teladan bagi generasi mendatang untuk selalu berjuang demi keadilan.

More Stories
see more