Pasar
Pengembangan Thamrin City: Warisan Properti Legendaris di Jakarta
2025-01-13

Di jantung kota Jakarta, terdletak sebuah pusat perbelanjaan ikonik yang telah menjadi simbol kemajuan dan modernitas. Pusat ini dikelola oleh PT Jakarta Realty dan berada di lokasi strategis yang menggabungkan berbagai fasilitas, mulai dari apartemen hingga hotel. Proyek ini merupakan bagian dari PT Agung Podomoro Land Tbk, sebuah perusahaan properti yang memiliki sejarah panjang dan kaya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal-usul dan perkembangan proyek ini serta warisan penting yang dibawanya.

Masa Lalu dan Perkembangan Thamrin City

Dalam era 1960-an, seorang pria bernama Anton Haliman memulai petualangannya di dunia real estat. Lahir pada tahun 1926 di Jakarta, Haliman meniti karirnya sebagai karyawan di perusahaan real estate sebelum akhirnya mendirikan PT Agung Podomoro pada tahun 1973. Sejak awal, dia menunjukkan keberanian dalam mengubah wilayah yang dianggap tidak layak menjadi area perkantoran dan perumahan yang berkembang pesat. Salah satu proyek pertamanya adalah pengembangan Sunter, daerah yang dulunya sangat sepi namun kemudian menjadi salah satu kawasan niaga penting di Jakarta Utara.

Beranjak ke generasi kedua, putra Haliman, Trihatma Kusuma Haliman, melihat peluang baru dalam tren belanja masyarakat Jakarta. Dia percaya bahwa permintaan akan pusat perbelanjaan mewah akan meningkat. Di bawah kepemimpinannya, Agung Podomoro memperluas sayapnya dengan membangun beberapa pusat perbelanjaan, termasuk Thamrin City. Proyek ini dirancang untuk menciptakan lingkungan yang lengkap, dengan berbagai fasilitas yang saling terintegrasi, seperti apartemen, hotel, dan pusat bisnis. Thamrin City sendiri mulai dibangun pada pertengahan tahun 2000-an dan menjadi salah satu landmark utama di Jakarta.

Seiring waktu, Agung Podomoro terus mengembangkan portofolio mereka dengan proyek-proyek lain seperti Senayan City, Mangga Dua Square, Central Park, dan Neo Soho. Meskipun dua nama terakhir sudah tidak lagi dimiliki oleh Agung Podomoro, warisan dan dampak mereka tetap terasa hingga hari ini.

Bagi pembaca, cerita ini menunjukkan betapa pentingnya visi dan ketekunan dalam meraih kesuksesan. Anton Haliman dan putranya, Trihatma, membuktikan bahwa dengan pandangan jauh ke depan dan kemampuan untuk melihat potensi di tempat yang belum dikembangkan, seseorang dapat menciptakan perubahan besar. Ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya adaptasi dan inovasi dalam dunia bisnis yang selalu berubah.

More Stories
see more