Konsolidasi perbankan syariah menjadi fokus utama Bank BTN dalam strategi jangka panjangnya. Dengan akuisisi BVIS, BTN bertujuan untuk memperkuat aset dan operasional unit usaha syariah, serta mendukung kebijakan konsolidasi yang dicanangkan oleh OJK. Proses akuisisi ini ditargetkan rampung pada semester I tahun depan, dengan proyeksi peningkatan aset hingga mencapai Rp67 triliun.
Bank Victoria Syariah dipilih karena ukuran dan pertumbuhan bisnisnya yang signifikan. Aset BVIS mencapai Rp3,32 triliun, menunjukkan peningkatan sebesar 8,02% secara year-on-year. Selain itu, BVIS memiliki potensi kuat dalam segmen perbankan syariah, yang sesuai dengan visi dan misi Bank BTN. Langkah ini diharapkan dapat membawa sinergi positif bagi kedua institusi.
Akuisisi ini juga akan memberikan peluang bagi Bank BTN untuk lebih aktif dalam pencarian bank syariah lain yang layak diakuisisi. Meskipun belum ada nama spesifik yang disebutkan, Bank BTN terbuka untuk kemungkinan ekspansi lebih lanjut di sektor ini. Hal ini sejalan dengan arahan OJK untuk memperkuat industri perbankan syariah nasional.
Untuk melaksanakan akuisisi ini, Bank BTN telah merencanakan sumber pendanaan internal yang cukup. Total nominal pengambilalihan saham BVIS mencapai Rp1,06 triliun, yang akan dilakukan melalui serangkaian persetujuan penting. Pertama, persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) baik dari pihak BTN maupun BVIS. Selanjutnya, persetujuan dari OJK sebagai regulator utama.
Selama proses berlangsung, aktivitas bisnis Bank BTN Syariah tetap berjalan normal tanpa adanya perubahan signifikan. Setelah akuisisi disahkan, Bank BTN Syariah akan bertransformasi secara legal dan formal menjadi bank umum syariah. Ini merupakan langkah penting dalam rangka memperkuat posisi BTN di pasar perbankan syariah Indonesia.
Akuisisi ini diharapkan akan membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak. Bank BTN dapat memperluas portofolio produk dan layanan syariah, sementara BVIS mendapatkan akses ke jaringan dan kapabilitas yang lebih luas. Sinergi ini akan meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing di pasar perbankan syariah.
Berbekal aset yang lebih kuat, Bank BTN Syariah dapat memperluas layanan kepada nasabah, termasuk pembiayaan, investasi, dan produk-produk inovatif lainnya. Selain itu, kolaborasi ini juga akan mendukung pertumbuhan ekonomi syariah secara keseluruhan di Indonesia, dengan kontribusi positif bagi masyarakat dan ekonomi nasional.
Dengan akuisisi BVIS, Bank BTN menegaskan komitmennya untuk memimpin transformasi sektor perbankan syariah di Indonesia. Langkah ini bukan hanya sekadar ekspansi bisnis, tetapi juga refleksi dari dedikasi Bank BTN terhadap prinsip-prinsip syariah dan pembangunan ekonomi inklusif. Diharapkan, ini akan menjadi contoh bagi lembaga keuangan lain untuk turut berpartisipasi dalam pengembangan sektor ini.
Bergerak maju, Bank BTN akan terus berfokus pada inovasi dan pelayanan berkualitas tinggi. Melalui kerja sama strategis dan dukungan penuh dari OJK, Bank BTN yakin dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat. Langkah ini menandai era baru bagi perbankan syariah di Indonesia, di mana stabilitas dan pertumbuhan menjadi prioritas utama.