Indonesia, dikenal sebagai produsen minyak kelapa sawit mentah terbesar di dunia, telah menjadi ladang emas bagi banyak konglomerat. Industri ini tidak hanya memberikan keuntungan besar bagi negara tetapi juga melambungkan nama sejumlah pengusaha ke jajaran orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Berikut adalah beberapa tokoh yang telah membangun kerajaan bisnis mereka dari industri ini.
Dalam perjalanan membangun kekayaannya, Martua Sitorus mendirikan Wilmar pada tahun 1991, yang awalnya memiliki kurang dari 10.000 hektare lahan di Sumatera Utara. Perusahaan ini berkembang pesat hingga mencapai lebih dari 232.000 hektare lahan tanam, dengan 65% berada di Indonesia. Wilmar kini menjadi salah satu pemilik perkebunan kelapa sawit terluas di dunia.
Anthoni Salim, yang menempati peringkat ketiga dalam daftar orang terkaya Indonesia, mengembangkan bisnis kelapa sawit melalui Indofood Agri Resources Ltd. Grup Salim juga memiliki perusahaan-perusahaan lain seperti PT London Sumatra Indonesia Tbk dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk, yang semuanya bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.
Sukanto Tanoto, yang memulai karirnya di industri minyak, kini menjadi konglomerat pemilik Royal Golden Eagle International (RGEI), yang berbasis di Singapura. RGEI bergerak di berbagai industri termasuk pulp dan kertas serta perkebunan kelapa sawit. Dia juga memiliki Asian Agri dan Apical, dua perusahaan besar di bidang ini.
Ciliandra Fangiono, CEO First Resources Ltd, merupakan salah satu pengusaha muda terkaya di Indonesia. Perusahaannya menguasai ratusan ribu hektare lahan sawit di Indonesia. Peter Sondakh, yang berada di posisi 20 orang terkaya, menjalankan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Eagle High Plantations Tbk melalui Rajawali Corpora.
Theodore Rachmat, pendiri grup Triputra, memiliki lini bisnis agribisnis, manufaktur, dan pertambangan. Dia menjalankan bisnis sawitnya melalui PT Triputra Agro Persada. Hashim Djojohadikusumo, adik Menteri Pertahanan, memiliki Arsari Group yang bergerak di berbagai sektor termasuk perkebunan kelapa sawit.
Arini Subianto, putri Benny Subianto, mengambil alih kerajaan bisnis keluarganya setelah ayahnya meninggal dunia. Dia mengawasi investasi Persada Capital Investama di berbagai sektor termasuk kelapa sawit. Putera Sampoerna, meskipun awalnya dikenal sebagai bos rokok, kini fokus pada bisnis investasi melalui Sampoerna Strategic, termasuk perkebunan kelapa sawit di Kalimantan dan Sumatera.
Bachtiar Karim, bersama saudaranya, menjalankan Musim Mas, salah satu perusahaan sawit terbesar di Indonesia. Susilo Wonowidjojo, mantan pebisnis rokok, masuk ke bisnis perkebunan kelapa sawit lewat Makin Group. Keluarga Widjaja, yang mewarisi kerajaan bisnis Sinar Mas Group, memiliki Golden Agri-Resources, produsen sawit terbesar di dunia.
Dengan demikian, industri kelapa sawit telah menjadi fondasi kuat bagi banyak konglomerat Indonesia. Mereka berhasil membangun kerajaan bisnis yang luas dan beragam, membawa nama Indonesia ke panggung global.
Dari perspektif seorang pembaca, artikel ini menunjukkan bagaimana industri kelapa sawit telah menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Para pengusaha ini bukan hanya menciptakan kekayaan pribadi tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Industri ini juga menunjukkan pentingnya diversifikasi dan inovasi dalam menjaga daya saing di pasar global.