Pasar
Skandal Keuangan yang Guncang Hindia Belanda: Kisah Pasangan Penipu dari Batavia
2025-01-05

Kisah pasangan suami istri asal Belanda yang tinggal di Indonesia pada era 1910-an, A.M Sonneveld dan istrinya, menarik perhatian publik karena gaya hidup mewah mereka. Hampir setiap malam, pasangan ini diketahui menghabiskan waktu di tempat hiburan malam tanpa memperdulikan pengeluaran. Namun, ternyata kekayaan mereka tidak didapat dengan cara yang sah. Pada awal September 1913, media melaporkan bahwa Sonneveld, mantan perwira KNIL dan karyawan bank terkemuka, telah mencuri uang nasabah sebesar 122 ribu gulden. Skandal ini berakhir dengan penangkapan mereka di Hong Kong dan hukuman penjara.

Sebelum skandal ini terungkap, Sonneveld bekerja di bank besar Nederlandsch Indie Escompto Maatschappi dan memiliki riwayat pekerjaan yang mengesankan. Dia berhasil mendapatkan berbagai penghargaan dan pensiun dini. Setelah insiden tersebut, pasangan ini kabur ke Bandung lalu ke Surabaya sebelum akhirnya tertangkap di Hong Kong. Di pengadilan, Sonneveld mengaku mencuri uang untuk mendanai gaya hidup mewah mereka, sementara istrinya juga terlibat dalam penutupan aksi tersebut.

Gaya Hidup Mewah yang Menyembunyikan Rahasia Gelap

Pasangan ini sering kali menjadi pusat perhatian di kalangan masyarakat Batavia dengan gaya hidup mereka yang glamor. Hampir setiap malam, mereka bisa ditemukan di Societeit Harmoni, sebuah tempat hiburan populer di pusat kota, di mana mereka menikmati hidangan mahal dan pesta-pora tanpa batas. Tidak ada yang curiga tentang sumber kekayaan mereka, karena semua orang menganggap Sonneveld sebagai individu yang sangat makmur.

Sonneveld memiliki latar belakang yang mengesankan, termasuk pengalaman sebagai perwira KNIL dan kemudian bekerja di bank terkemuka. Dia meraih berbagai penghargaan dan pensiun dini sebelum bergabung dengan Nederlandsch Indie Escompto Maatschappi. Di bank ini, dia bertugas sebagai kepala bagian yang mengelola uang nasabah, dengan gaji yang cukup besar. Semua orang percaya bahwa kekayaan pasangan ini berasal dari pekerjaan dan investasi yang sah. Namun, kenyataannya jauh lebih rumit dan gelap.

Terungkapnya Skandal Besar dan Penangkapan di Hong Kong

Pada awal September 1913, berita tentang tindakan ilegal pegawai bank di Batavia mulai tersebar luas. Media lokal melaporkan bahwa A.M Sonneveld, yang saat itu berusia 45 tahun, telah terbukti mencuri uang nasabah sebesar 122 ribu gulden. Investigasi internal oleh Bank Escompto mengungkapkan transaksi-transaksi mencurigakan, membuktikan bahwa Sonneveld telah melakukan penyalahgunaan posisi dan kepercayaan.

Berbekal informasi ini, polisi menetapkan Sonneveld dan istrinya sebagai buronan. Pasangan ini berusaha melarikan diri ke Bandung menggunakan kereta api dari Meester Cornelis (sekarang Jatinegara). Dari sana, mereka melanjutkan perjalanan ke Surabaya dengan alasan palsu untuk studi banding ke cabang bank di Hong Kong. Selama perjalanan, Sonneveld bertemu dengan teman lamanya yang curiga dan melaporkan hal ini kepada polisi. Akhirnya, pasangan ini ditangkap di Hong Kong dan diekstradisi ke Hindia Belanda. Di pengadilan, Sonneveld mengaku atas perbuatannya, dan dia serta istrinya menerima hukuman penjara.

More Stories
see more