Data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam kasus penyakit jantung, terutama pada kelompok usia muda di Indonesia. Tren ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan yang tidak seimbang. Ahli kardiologi telah mengidentifikasi gejala awal penyakit jantung dan inovasi medis baru untuk pengobatan.
Perubahan gaya hidup menjadi penyebab utama meningkatnya prevalensi penyakit jantung di kalangan muda. Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan yang tidak seimbang, berkontribusi besar pada kondisi ini. Data Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan bahwa kelompok usia 25-34 tahun mendominasi dengan 140.206 kasus, sedikit lebih tinggi dari kelompok usia 15-24 tahun yang mencapai 139.891 orang. Ini menandakan adanya kekhawatiran serius terhadap kesehatan jantung generasi muda.
Dr. Tan Chiang Soo, seorang konsultan kardiologi, menjelaskan bahwa tanda-tanda masalah jantung dapat muncul melalui sesak napas, pingsan, dan ketidaknyamanan di dada akibat kurangnya pasokan darah oksigen. Dia juga menambahkan bahwa gejala lain termasuk pusing, cemas, nyeri dada, atau kelelahan yang tidak biasa. Dr. Tan menekankan pentingnya deteksi dini untuk penanganan cepat, karena jika tidak ditangani, penyakit ini bisa mematikan hingga 50% pasien dalam dua tahun. Dengan deteksi dini, pasien memiliki peluang lebih baik untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan mencegah komplikasi serius.
Kemajuan teknologi membawa solusi baru dalam pengobatan penyakit jantung, terutama melalui metode minimally invasive. Salah satu inovasi yang patut diperhatikan adalah Transcatheter Aortic Valve Implantation (TAVI) atau Transcatheter Aortic Valve Replacement (TAVR). Prosedur ini memungkinkan perbaikan katup jantung tanpa operasi besar, memberikan alternatif bagi mereka yang tidak cocok untuk operasi konvensional.
TAVI memungkinkan pasien menjalani prosedur bedah minimal tanpa harus membuka dada atau menghentikan jantung selama implantasi katup. Ini sangat bermanfaat bagi pasien yang memiliki kondisi medis kompleks atau tidak kuat untuk operasi besar. Dr. Tan menjelaskan bahwa metode ini telah berhasil dikembangkan dan direkomendasikan untuk pasien yang tidak dapat melakukan operasi penggantian katup secara terbuka. Inovasi ini bukan hanya menggantikan metode lama, tetapi juga memberikan harapan baru bagi banyak pasien dengan penyakit jantung, memperpanjang harapan hidup dan meningkatkan kualitas hidup mereka.