Dalam pidato pentingnya kepada para pemimpin militer dan kepolisian, Presiden Prabowo Subianto menyoroti pentingnya efektivitas tentara dan polisi dalam menjalankan tugas mereka. Beliau menyatakan bahwa negara yang tidak mampu mempertahankan stabilitas internal melalui institusi keamanannya dapat dianggap sebagai negara yang gagal. Pidato ini disampaikan pada pertemuan pimpinan TNI-Polri 2025 dengan tema "Sinergitas TNI-Polri guna Mendukung Terwujudnya Asta Cita". Ditekankan pula bahwa kekuasaan yang diberikan kepada militer dan polisi berasal dari rakyat dan harus digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.

Kerjasama TNI-Polri Menjadi Kunci Stabilitas Nasional

Di ibukota Jakarta, Presiden Prabowo Subianto membuka Rapat Pimpinan TNI-Polri 2025 dengan pesan kuat tentang peran vital kedua institusi tersebut. Acara bertema "Sinergitas TNI-Polri guna Mendukung Terwujudnya Asta Cita" ini menjadi momen penting bagi Indonesia. Presiden menegaskan bahwa ciri-ciri negara yang lemah sering terlihat ketika aparat penegak hukum dan keamanan tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.

Beliau menjelaskan bahwa militer dan polisi memiliki tanggung jawab besar atas monopoli fisik dan senjata. Ini bukan hanya hak, tetapi juga amanah yang diberikan oleh rakyat. Rakyatlah yang memberikan gaji, perlengkapan, dan otoritas kepada kedua institusi ini. Oleh karena itu, para petugas harus berdedikasi tinggi dan siap melakukan pengorbanan demi bangsa dan negara.

Presiden menambahkan bahwa setiap individu yang menerima mandat tersebut sebenarnya telah menyerahkan dirinya kepada bangsa dan rakyat. Pesan ini mengandung makna mendalam tentang bagaimana kepercayaan publik harus dijaga dan dikembangkan melalui tindakan nyata dan komitmen yang kuat.

Sebagai penutup, Presiden berharap agar kerjasama antara TNI dan Polri dapat ditingkatkan lebih lanjut untuk menciptakan lingkungan yang aman dan stabil bagi seluruh warga negara.

Sebagai jurnalis, saya merasa bahwa pidato Presiden Prabowo ini merupakan pengingat penting tentang tanggung jawab besar yang dimiliki oleh institusi keamanan nasional. Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam menggunakan kekuasaan yang diberikan oleh rakyat. Saya percaya bahwa pesan ini akan mendorong para petugas untuk bekerja lebih keras dan tetap fokus pada misi utama mereka: melayani dan melindungi rakyat Indonesia.