Pasar
Pergerakan IHSG dan Dampak Kebijakan Ekonomi di Indonesia
2025-01-24

Pada akhir perdagangan sesi pertama Jumat (24/1/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan setelah sempat menguat di awal sesi. Nilai transaksi mencapai sekitar Rp 6,5 triliun dengan lebih dari 10 miliar saham berpindah tangan. Sektor infrastruktur menjadi penekan terbesar dengan penurunan 1,12%. Beberapa saham seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) juga turut menekan indeks. Pelemahan ini dipengaruhi oleh realisasi keuntungan investor dan sentimen global menjelang libur panjang. Presiden AS Donald Trump juga memberikan pernyataan penting di World Economic Forum yang dapat mempengaruhi pasar.

Sesi perdagangan hari Jumat menunjukkan volatilitas IHSG. Meski sempat menguat pada awalnya, indeks berbalik melemah di akhir sesi pertama. Aktivitas perdagangan mencapai Rp 6,5 triliun melibatkan lebih dari 10 miliar saham. Dari sisi sektoral, infrastruktur menjadi penekan utama dengan penurunan 1,12%. Beberapa saham unggulan seperti BREN, BBRI, BBCA, dan BYAN juga berkontribusi dalam penurunan tersebut. Investor tampaknya mulai merealisasikan keuntungan mereka setelah beberapa hari mengalami penguatan. Selain itu, sentimen global dan domestik turut mempengaruhi pergerakan pasar.

Pelemahan IHSG sejalan dengan tren yang sudah dimulai sejak penutupan perdagangan sebelumnya. Investor cenderung mengambil keuntungan setelah kenaikan sebelumnya. Sentimen global, termasuk pidato Presiden AS Donald Trump di World Economic Forum, juga berperan. Trump menyerukan penurunan suku bunga global dan mengkritik bank sentral AS. Di sisi lain, instruksi presiden Indonesia Prabowo Subianto tentang efisiensi anggaran pemerintah juga menjadi fokus. Instruksi tersebut mencakup pemangkasan belanja sebesar Rp 306,69 triliun untuk mendukung program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis.

Kebijakan efisiensi anggaran bertujuan untuk memperkuat daya tahan ekonomi nasional. Meskipun pemotongan belanja seremonial dan perjalanan dinas dapat memengaruhi dinamika program di daerah, langkah ini diperlukan untuk mengalihkan dana ke sektor produktif. Efisiensi ini diharapkan dapat mengurangi defisit anggaran dan meningkatkan kepercayaan investor. Namun, tantangan eksternal seperti ketidakpastian kebijakan perdagangan AS dan tekanan dolar AS masih membayangi. Sinergi antara pemerintah, pelaku pasar, dan emiten menjadi kunci untuk menjaga stabilitas pasar serta mendukung pertumbuhan ekonomi.

Berbagai faktor internal dan eksternal mempengaruhi pergerakan IHSG. Realisasi keuntungan investor dan sentimen global, termasuk pidato Presiden AS Donald Trump, berkontribusi pada volatilitas pasar. Di sisi domestik, instruksi presiden tentang efisiensi anggaran pemerintah bertujuan untuk memperkuat fundamental ekonomi. Meski demikian, tantangan eksternal tetap ada, dan sinergi antara pemerintah dan pelaku pasar akan menjadi kunci untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.

More Stories
see more