Dalam sebuah kisah yang memukau, Yasmin mengalami momen penting dalam hidupnya setelah melakukan tes kehamilan. Awalnya merasa ragu dengan hasil negatif, ternyata dia benar-benar hamil, membawa kebahagiaan bagi semua orang terdekatnya. Di sisi lain, Ajeng menghadapi tantangan berat selama masa penahanannya. Dia mendapat perlakuan buruk dari para tahanan lain dan terlibat konflik karena insiden tak disengaja. Kedua peristiwa ini menampilkan dinamika hidup yang berbeda, antara kegembiraan dan kesulitan.
Saat Yasmin menggunakan testpack untuk mengetahui kondisinya, dia awalnya merasa tidak yakin dengan hasil yang tampak. Namun, setelah diperiksa ulang oleh Dyah, kebenaran muncul bahwa Yasmin memang sedang mengandung. Ini menjadi kabar gembira yang dibagikan kepada orang-orang terdekat, menciptakan suasana penuh sukacita. Peristiwa ini membuka babak baru dalam kehidupan Yasmin, membawa harapan dan kebahagiaan.
Pada suatu hari, Yasmin memutuskan untuk memastikan status kehamilannya dengan menggunakan alat tes rumah. Meski awalnya merasa cemas dan ragu-ragu dengan hasil yang ditampilkan, bantuan dari Dyah membantu mengonfirmasi bahwa dia memang tengah mengandung. Berita ini segera menyebar dan mendatangkan kegembiraan luar biasa bagi keluarga serta teman-teman terdekat. Mereka merayakan kedatangan anggota baru dalam keluarga, memberikan doa dan dukungan kepada Yasmin dalam persiapan menyambut buah hatinya.
Ajeng menghadapi situasi sulit saat berada dalam penjara. Para tahanan lain tidak menyukainya, membuat hidupnya semakin berat. Insiden kecil seperti menginjak kaki Imas pun bisa memicu pertengkaran hebat, hingga petugas penjaga harus turun tangan untuk melerai. Pengalaman ini mengubah pandangan Ajeng tentang kehidupan di balik jeruji besi.
Berada di balik jeruji besi menjadi ujian berat bagi Ajeng. Lingkungan penjara membentuk dinamika sosial yang kompleks, di mana dia mendapat perlakuan kurang baik dari sesama narapidana. Salah satu tahanan bernama Imas sering kali mengolok-olok Ajeng karena kehilangan kemewahan yang dulu dimilikinya. Suatu hari, insiden tak sengaja ketika Ajeng menginjak kaki Imas memicu konflik besar. Situasi memanas hingga akhirnya petugas penjaga harus campur tangan untuk melerai mereka. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi Ajeng, membantu dia belajar lebih banyak tentang dirinya sendiri dan bagaimana menghadapi tantangan hidup.