Pada hari kedua perdagangan pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan kenaikan meskipun hanya sedikit. Meski demikian, aktivitas transaksi tetap tinggi dengan volume saham yang berpindah tangan cukup signifikan. Investor asing terus melakukan penjualan bersih dalam jumlah besar, mempengaruhi beberapa saham unggulan.
Pada Selasa, 7 Januari 2025, indeks utama bursa efek Indonesia berhasil ditutup naik sebesar 0,04% ke level 7.083,28. Transaksi mencapai Rp 9,5 triliun melibatkan lebih dari 17 miliar saham yang diperdagangkan sebanyak satu juta kali. Meski mayoritas saham mengalami penurunan, ada juga sejumlah saham yang berhasil meraih kenaikan.
Kegiatan perdagangan pada hari tersebut mencatat adanya 242 saham yang naik, 343 saham turun, dan 217 saham stagnan. Volume transaksi yang tinggi menunjukkan bahwa investor masih aktif di pasar saham, meski arah pergerakan harga tidak seragam. Kenaikan tipis ini mencerminkan ketidakpastian pasar, namun juga memberi indikasi optimisme pelaku pasar untuk periode mendatang.
Investor asing tampaknya masih cenderung menjual saham-saham di pasar Indonesia. Penjualan bersih mencapai Rp678,57 miliar, terbagi antara pasar reguler dan pasar negosiasi serta tunai. Beberapa saham unggulan menjadi sasaran utama penjualan ini, yang berpotensi mempengaruhi performa mereka di masa depan.
Sepuluh saham paling banyak dibuang oleh investor asing antara lain adalah PT Bank Rakyat Indonesia dengan nilai penjualan mencapai Rp250 miliar, disusul PT Bank Central Asia sebesar Rp249,12 miliar, dan PT Telkom Indonesia sebesar Rp75,36 miliar. Lainnya termasuk PT Bank Mandiri, PT GoTo Gojek Tokopedia, PT Bank Negara Indonesia, PT Medikaloka Hermina, PT Perusahaan Gas Negara, PT Aneka Tambang, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur. Penjualan ini mencerminkan strategi investor asing dalam mengelola portofolio mereka di tengah dinamika pasar global dan domestik.