Dalam menghadapi periode liburan akhir tahun, industri perbankan di Indonesia telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat. Berbagai bank besar telah menetapkan alokasi dana yang signifikan untuk memfasilitasi transaksi selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Meskipun beberapa bank melihat penurunan dalam jumlah uang tunai yang dialokasikan, banyak bank lainnya tetap meningkatkan persediaannya untuk memenuhi permintaan yang diperkirakan meningkat.
Berbagai bank terkemuka di Indonesia telah mempersiapkan jumlah uang tunai yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama liburan akhir tahun. Bank-bank ini memahami pentingnya ketersediaan uang tunai untuk berbagai aktivitas seperti pemberian hadiah dan perjalanan liburan. Mereka telah mengalokasikan dana yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya untuk memastikan bahwa kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi secara efektif.
Bank Mandiri, sebagai salah satu bank pelat merah, telah mengalokasikan uang tunai sebesar Rp 26 triliun selama periode liburan Natal dan Tahun Baru. Ini merupakan peningkatan sebesar 4,6% dibandingkan dengan realisasi pada tahun sebelumnya. Bank Central Asia (BCA), bank swasta terbesar di Indonesia, juga telah menyediakan uang tunai sebesar Rp 41,2 triliun, meningkat 3% dari periode yang sama tahun lalu. Bank Tabungan Negara (BTN) mengalokasikan uang tunai sebesar Rp 20,37 triliun untuk periode 19 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025, naik 3,41% dari tahun 2023. Sementara itu, Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalokasikan uang tunai sebesar Rp 12,84 triliun, meningkat sekitar 9% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan demikian, bank-bank tersebut telah mempersiapkan diri dengan baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama liburan akhir tahun.
Meskipun beberapa bank telah meningkatkan alokasi uang tunai mereka, ada juga bank-bank yang melakukan evaluasi dan penyesuaian berdasarkan tren transaksi digital. Hal ini mencerminkan adaptasi bank-bank terhadap perubahan perilaku konsumen dan perkembangan teknologi pembayaran. Evaluasi ini membantu bank-bank untuk memastikan bahwa sumber daya mereka digunakan secara efisien.
Bank Negara Indonesia (BNI) telah mengalokasikan uang tunai sebesar Rp 19,74 triliun untuk periode Natal dan Tahun Baru kali ini, sedikit turun dari Rp 22,02 triliun setahun sebelumnya. Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga menyiapkan uang tunai sebesar Rp 24,6 triliun, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai Rp 25,2 triliun. Penurunan ini sejalan dengan evaluasi kebutuhan masyarakat serta upaya penguatan transaksi digital. Meski demikian, kedua bank tersebut tetap memastikan bahwa kebutuhan masyarakat akan uang tunai selama liburan akhir tahun dapat dipenuhi dengan baik. Evaluasi ini juga mencakup analisis tren penggunaan uang elektronik dan kartu kredit, yang semakin mendominasi transaksi modern. Dengan demikian, bank-bank tersebut tidak hanya fokus pada persiapan uang tunai tetapi juga memperkuat layanan digital mereka untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat.