Dalam perbincangannya dengan surat kabar Il Foglio, Zelensky mengungkapkan bahwa Memorandum Budapest tahun 1994 tidak lagi dianggap sebagai solusi logis. Dia menegaskan bahwa AS dan Rusia telah memaksa Ukraina untuk melepaskan senjata nuklir, tanpa memberikan jaminan keamanan yang cukup kuat. Zelensky juga merujuk pada percakapannya dengan mantan Presiden AS Donald Trump dan pertemuan format Normandia pada tahun 2019, di mana isu ini menjadi topik utama.
Menurut Zelensky, Presiden Rusia Vladimir Putin gagal memenuhi janjinya. "Putin berjanji tetapi tidak menepatinya," ungkap Zelensky. Dia menjelaskan bahwa diskusi tentang Memorandum Budapest membuktikan bahwa Ukraina seharusnya tidak menyerahkan senjata nuklirnya. "Saya yakin hal ini seharusnya tidak dilakukan baik dengan Ukraina maupun Eropa," tambahnya. Zelensky menekankan bahwa Ukraina telah menyerahkan senjata nuklirnya, namun kini menghadapi serangan yang tidak dapat dihindari.
Zelensky berpendapat bahwa 30 tahun lalu, Ukraina seharusnya menukar penyingkiran senjata nuklir dengan jaminan keamanan nyata. Dia menyayangkan bahwa negara-negara besar dan ekonomi yang lebih besar mempengaruhi keputusan Ukraina, sehingga membuat penolakan menjadi sulit. "Sangat bodoh, benar-benar bodoh, tidak masuk akal, dan sangat tidak bertanggung jawab untuk mengubahnya dengan cara ini," kata Zelensky.
Memorandum Budapest adalah perjanjian internasional yang ditandatangani pada 5 Desember 1994 oleh Ukraina, Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia. Perjanjian ini menjanjikan jaminan keamanan kepada Ukraina atas integritas teritorial, kedaulatan, dan keamanannya sebagai imbalan atas penyerahan senjata nuklir yang diwarisinya dari Soviet. Namun, Zelensky merasa bahwa jaminan tersebut tidak mencerminkan realitas saat ini.
Kementerian Luar Negeri Ukraina baru-baru ini menekankan bahwa Kyiv menolak segala alternatif selain bergabung dengan NATO setelah Memorandum Budapest, yang menjadi pengalaman pahit bagi negara tersebut. Zelensky menyoroti pentingnya jaminan keamanan nyata dalam konteks geopolitik modern. Dia menegaskan bahwa Ukraina harus belajar dari pengalaman masa lalu dan mencari solusi yang lebih efektif untuk melindungi kedaulatan dan keamanan nasional.
Keputusan penyerahan senjata nuklir Ukraina telah berdampak signifikan pada posisi geopolitik negara tersebut. Zelensky menunjukkan bahwa Ukraina seharusnya mempertimbangkan lebih matang langkah-langkah keamanan dalam konteks global. Dia menekankan pentingnya kemitraan strategis dengan blok militer seperti NATO untuk memperkuat posisi Ukraina di panggung internasional.
Berdasarkan pengalaman pahit ini, Zelensky mendorong pemimpin dunia untuk mencermati pelajaran sejarah dan memastikan bahwa jaminan keamanan bukan hanya kata-kata kosong. Dia menegaskan bahwa Ukraina akan terus berjuang untuk mencapai kedaulatan dan keamanan yang sebenarnya, sambil mempertimbangkan opsi-opsi strategis lainnya untuk memperkuat pertahanan nasional.