Pada awal tahun 2025, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) akan mengakhiri semua operasi pembiayaan yang berhubungan dengan skema sewa dan jual beli kembali untuk badan usaha. Keputusan ini diambil setelah evaluasi mendalam terhadap risiko dan kualitas aset dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan telah memulai proses penghentian penerimaan aplikasi baru sejak Mei 2024, dan tetap berkomitmen untuk melayani pelanggan hingga seluruh kewajiban mereka selesai.

Evaluasi Risiko dan Kualitas Aset Mendorong Penghentian Segmen Usaha

Berdasarkan analisis internal, manajemen perusahaan menemukan bahwa segmen pembiayaan dengan skema sewa dan jual beli kembali memiliki risiko yang meningkat dan kualitas aset yang menurun. Meskipun bukan bagian utama dari portofolio dan pendapatan perusahaan, kegiatan ini dipandang tidak lagi sesuai dengan strategi bisnis jangka panjang. Langkah ini merupakan upaya untuk memastikan fokus pada aktivitas inti yang lebih menguntungkan.

Seiring waktu, peningkatan risiko dan penurunan kualitas aset menjadi faktor utama yang mendorong keputusan manajemen untuk mengakhiri segmen usaha ini. Evaluasi tersebut menunjukkan bahwa skema pembiayaan sewa dan jual beli kembali kepada badan usaha bukanlah prioritas dalam hal portofolio dan pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, manajemen memutuskan untuk menghentikan penerimaan aplikasi baru sejak Mei 2024 sebagai langkah awal menuju penghentian total pada awal 2025. Dengan demikian, perusahaan dapat lebih fokus pada segmen bisnis yang lebih stabil dan menguntungkan.

Komitmennya Terhadap Layanan Pelanggan dan Fokus Baru pada Pembiayaan Ritel

Meski mengakhiri segmen usaha tersebut, perusahaan tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan yang masih memiliki kewajiban hingga seluruh kewajiban mereka selesai. Langkah ini bertujuan untuk memastikan transisi yang lancar dan meminimalkan dampak negatif bagi pelanggan.

Perusahaan juga menegaskan bahwa penutupan segmen usaha ini adalah bagian dari strategi untuk memfokuskan diri pada pembiayaan ritel, yang dianggap lebih mendukung pertumbuhan berkelanjutan. Pendapatan dari segmen yang ditutup akan menurun secara bertahap, namun kegiatan operasional perusahaan akan tetap berjalan normal dengan fokus baru pada pembiayaan ritel. Langkah strategis ini diharapkan dapat membantu perusahaan mempertahankan jalur pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan di masa mendatang.