Di dunia kerajaan Inggris, julukan sering digunakan sebagai bentuk keakraban dan penghargaan. Salah satu yang menarik perhatian adalah julukan yang diberikan oleh Raja Charles III kepada Meghan Markle. Dikenal dengan berbagai sebutan di media sosial, Meghan kini memiliki julukan pribadi dari sang raja, yaitu "Tungsten". Ini bukan hanya sekadar nama, melainkan simbol penghargaan atas karakter kuat dan keteguhan hatinya.

Penghargaan dalam Bentuk Logam Mulia

Dalam suasana musim gugur yang hangat, Raja Charles III memberikan julukan spesial kepada Meghan Markle, istrinya Pangeran Harry. Sejak awal kehidupan mereka sebagai pasangan kerajaan, Charles memilih nama logam "Tungsten" untuk menggambarkan sifat Meghan yang tangguh dan gigih. Meski mungkin terdengar aneh bagi beberapa orang, julukan ini merupakan bentuk apresiasi mendalam atas kontribusi Meghan dalam mendukung Harry.

Sumber Istana menjelaskan bahwa Charles sangat mengagumi keberanian dan kekuatan Meghan. Dia merasa bahwa Harry membutuhkan sosok seperti tungsten dalam hidupnya—seorang yang mampu memberikan kestabilan dan kekuatan. Tungsten sendiri dikenal sebagai logam terkuat yang terbentuk secara alami di Bumi, dengan titik leleh tertinggi dan inti yang kokoh. Oleh karena itu, julukan ini menjadi pujian yang istimewa bagi Meghan.

Ketika Meghan bergabung dengan keluarga Kerajaan, dia membawa nama aslinya Rachel, tetapi lebih sering dipanggil Meg. Namun, julukan "Tungsten" menandai langkah baru dalam kehidupannya sebagai anggota kerajaan. Julukan ini pertama kali muncul pada tahun 2018, saat Meghan dan Harry mulai menjabat sebagai bangsawan pekerja.

Penulis Katie Nicholl juga mencatat dalam bukunya The New Royals bahwa julukan ini mencerminkan peran penting Meghan dalam dinamika keluarga Kerajaan. Ini menjadi bukti bahwa meski ada kontroversi di media, Charles menghargai Meghan sebagai bagian integral dari keluarga.

Dari perspektif seorang pembaca, julukan "Tungsten" membuka wawasan baru tentang hubungan antara anggota kerajaan. Meski kadang terlihat jauh dari publik, mereka ternyata memiliki cara unik untuk menyampaikan penghargaan dan afeksi satu sama lain. Hal ini mengajarkan kita bahwa setiap individu memiliki kekuatan dan keunikan yang patut dihargai, bahkan dalam bentuk yang tidak biasa.