Pada akhir perdagangan Senin (23/12/2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan peningkatan signifikan setelah mengalami penurunan drastis pada pekan sebelumnya. Peningkatan ini mencerminkan kebangkitan pasar modal, dengan indeks melonjak hingga 1,61% dan mencapai posisi 7.096,44. Nilai transaksi yang mencapai Rp 9,3 triliun menunjukkan aktivitas perdagangan yang tinggi, dengan lebih dari 23 miliar saham berpindah tangan. Sektor kesehatan menjadi pilar utama dalam pemulihan ini, sementara beberapa emiten perbankan dan telekomunikasi juga memberikan kontribusi penting.
Pada hari Senin, di tengah suasana optimisme yang kembali meredup setelah pekan yang suram, pasar saham Indonesia menyaksikan rebound yang luar biasa. IHSG berhasil melompat hingga 1,61%, mencapai level 7.096,44, menunjukkan bahwa investor mulai memperlihatkan keyakinan baru. Dalam sesi perdagangan tersebut, nilai transaksi mencapai Rp 9,3 triliun, dengan total 23,7 miliar saham dipertukarkan sebanyak 999.674 kali.
Sektor kesehatan menjadi penopang utama dengan kenaikan 2,79%, sementara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) juga berkontribusi signifikan. Meskipun demikian, investor asing masih melakukan penjualan bersih sebesar Rp395,28 miliar, terutama di sektor perbankan seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Berikut adalah daftar 10 saham dengan net foreign sell tertinggi:
Dari perspektif jurnalis, rebound IHSG ini menunjukkan ketahanan pasar modal Indonesia. Meski masih ada penjualan bersih oleh investor asing, respons positif ini menegaskan bahwa pelaku pasar domestik tetap percaya pada potensi ekonomi negara. Ini juga menggarisbawahi pentingnya diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko dan meningkatkan stabilitas pasar.