Gaya Hidup
Tekanan Kafein pada Kopi: Dampak pada Berbagai Kelompok Orang
2024-11-18
Kopinya bukan sekadar minuman, tapi "sahabat" dan "amunisi wajib" bagi sebagian orang sebelum beraktivitas sehari-hari. Banyak orang memulai hari dengan secangkir kopi atau menemani waktu istirahat bekerja. Namun, ternyata kopi tidak selalu baik bagi semua orang. Beberapa penelitian menemukan bahwa kopi dapat mengurangi risiko kanker prostat, gagal jantung, hingga gangguan pendengaran, tetapi juga bisa memberikan efek samping negatif bagi beberapa kelompok orang. Berikut adalah 12 kelompok orang yang disarankan untuk tidak minum kopi menurut ahli.
"Tentang Dampak Kafein pada Berbagai Kelompok Orang"
1. Penderita Sindrom Iritasi Usus Besar
Angel Planells, mantan presiden Washington State Academy of Nutrition, mengajarkan para penderita Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS) untuk mengurangi atau menghindari minuman berkafein. Karena kafein memiliki efek samping seperti peningkatan frekuensi buang air besar (BAB) dan diare. "Kafein dapat meningkatkan frekuensi BAB, termasuk meningkatkan potensi diare, gejala utama IBS," ujarnya.Para penderita IBS perlu berhati-hati dalam mengonsumsi kopi untuk mencegah terjadinya gejala IBS yang lebih parah. Mereka harus mempertimbangkan dampak kafein pada kesehatan mereka.2. Penderita Glaukoma
Glaukoma adalah kondisi mata yang merusak saraf optik dan merusak proses pengiriman informasi visual. Planells mengatakan bahwa penderita glaukoma disarankan untuk membatasi atau menghindari asupan kopi. "Tekanan intraokular meningkat pada penderita glaukoma saat mengonsumsi kopi. Jadi, disarankan untuk membatasi atau menghindari asupan kopi," jelasnya.Namun, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami lebih lanjut hubungan antara kopi dan glaukoma.3. Orang dengan Kandung Kemih Terlalu Aktif
Sue Heikkinen, ahli diet di MyNetDiary, mengungkapkan bahwa asupan kafein dapat meningkatkan frekuensi dan urgensi buang air kecil (BAK). Oleh karena itu, orang dengan kandung kemih yang lebih aktif tidak disarankan untuk mengonsumsi terlalu banyak kopi."Menghindari secangkir besar kopi sebelum melakukan perjalanan jauh, terutama jika waktu beristirahat di dekat toilet sangat terbatas adalah hal yang baik," kata dia.4. Pengidap Penyakit Jantung
Kandungan kafein pada kopi dapat menyebabkan peningkatan sementara tekanan darah dan detak jantung. Kelli McGrane, ahli diet dan konsultan nutrisi Lose It!, meminta para penderita penyakit jantung untuk berkonsultasi dengan dokter terkait jumlah kopi yang dapat dikonsumsi."Penting bagi siapapun yang memiliki penyakit jantung untuk berkonsultasi dengan dokter tentang apakah atau berapa banyak kopi yang aman untuk dikonsumsi," ujarnya.Studi American Journal of Clinical Nutrition menyimpulkan bahwa ada potensi lonjakan tekanan darah dalam jangka pendek saat minum kafein, tetapi belum ada bukti konkret terkait efek jangka panjang terhadap tekanan darah atau kesehatan jantung.5. Ibu Hamil
American College of Obstetrics and Gynecology merekomendasikan ibu hamil untuk membatasi kafein hingga 200 mL atau sekitar dua cangkir kopi setiap hari untuk meminimalisir risiko kehamilan, seperti keguguran, kelaian prematur, dan berat badan lahir rendah.Namun, studi pada 2020 yang diterbitkan British Journal of Medicine menyimpulkan bahwa tidak ada tingkat asupan kafein yang aman selama kehamilan. Ibu hamil tetap harus berkonsultasi dengan dokter terkait asupan kopi.6. Ibu Menyusui
Kafein bersifat stimulan dan diuretik yang dikhawatirkan meningkatkan risiko dehidrasi bagi ibu menyusui. The American Pregnancy Association menyarankan para ibu menyusui untuk menghindari jumlah konsumsi kopi sebanyak mungkin selama masa kehamilan dan menyusui.Ibu menyusui perlu berhati-hati dalam mengonsumsi kopi untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.7. Orang dengan Gangguan Tidur
Menurut Heikkinen, kebiasaan minum kopi dapat meningkatkan siklus kurang tidur dan kelelahan seseorang. Mengonsumsi kopi pada sore hari juga dapat memengaruhi kualitas tidur seseorang.Sleep Foundation merekomendasikan setiap individu untuk menghindari kafein setidaknya enam jam sebelum tidur.Sebagai contoh, sebuah studi yang dipublikasikan Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan bahwa kafein yang dikonsumsi enam jam sebelum tidur dapat berpotensi mengganggu pola tidur.8. Orang dengan Anxiety atau Serangan Panik
Kafein adalah stimulan yang dapat memperburuk kecemasan beberapa orang. Orang yang sering mengalami panik atau gangguan kecemasan disarankan untuk mengurangi atau menghindari asupan kopi.Penelitian dari General Hospital Psychiatry menemukan bahwa kadar kafein yang lebih tinggi, yakni sekitar 5 cangkir kopi per hari, berpotensi menimbulkan serangan panik pada seseorang yang sudah mengalami kecemasan.9. Penderita Diare
Kafein dapat meningkatkan frekuensi BAB. Oleh karena itu, kopi dengan kandungan kafein bukan pilihan yang tepat bagi seseorang yang sering menderita diare."Namun, kopi tanpa kafein mungkin tidak terlalu menimbulkan masalah meskipun cairan panas secara umum cenderung merangsang usus," kata Heikkinen.10. Orang dengan Epilepsi
Meski masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut, sebuah studi terbaru menemukan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah banyak berkaitan erat dengan peningkatan frekuensi kejang-kejang.Orang dengan epilepsi disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli saraf terkait asupan kafein.11. Anak di Bawah 12 Tahun
Kafein dapat menimbulkan efek samping yang lebih nyata dan serius pada anak-anak, bahkan dalam dosis yang lebih kecil daripada orang dewasa."Misalnya, terlalu banyak kafein pada anak-anak dapat menyebabkan peningkatan detak jantung, perasaan cemas, sulit berkonsentrasi, dan sakit perut," jelas McGrane."Perlu diingat bahwa kopi cukup asam sehingga dapat merusak email gigi dan meningkatkan risiko gigi berlubang," lanjutnya.12. Pengidap GERD
Gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi ketika asam lambung mengalir naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi perih dan terbakar pada tulang dada.Heikkinen mengatakan, kafein dapat melonggarkan sfingter esofagus bagian bawah, menyebabkan isi asam lambung masuk ke kerongkongan dan menimbulkan gejala GERD yang tidak nyaman.