Pasar
Tentang Dampak Kemenangan Donald J. Trump pada Ekonomi dan Energi
2024-11-26
Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi menilai bahwa kemenangan Donald J. Trump dalam pemilihan presiden AS akan membawa perubahan yang signifikan terhadap kebijakan energi global dan perekonomian. Chief Economist BCA David Sumual menyatakan bahwa Trump cenderung mendukung sektor energi fosil dan komoditas, yang berbeda dengan pemerintahan Presiden Biden. Potensi Perubahan Isu Global di Pemerintahan Trump
Menurut David, ada potensi perubahan isu global dalam pemerintahan Trump selama empat tahun ke depan. "Presiden Trump ini lebih pro terhadap sektor energi fosil dan juga komoditas. Jadi secara keseluruhan memang saya melihat ada opportunity yang masih cukup besar di sektor ini," katanya.Dalam beberapa tahun terakhir, program hilirisasi sektor tambang telah berkembang pesat, terutama hilirisasi nikel. "Kita berharap untuk mineral yang lain, tambang mineral yang lain ini juga program hilirisasi berjalan. Jadi untuk bauksit misalnya, untuk tembaga, ini banyak investasi yang ingin masuk ke sektor-sektor ini. Dan ini perlu pendanaan yang cukup besar," tambahnya.Perspektif tentang Pendanaan Proyek Hilirisasi
Meskipun penting, David mengatakan bahwa pendanaan proyek hilirisasi tidak dapat bergantung sepenuhnya pada perbankan nasional saat kondisi likuiditas semakin ketat.Kebijakan Tarif Perdagangan Trump
Trump mengatakan bahwa dia akan menerapkan tarif. Untuk produk-produk dari Tiongkok, tarifnya akan mencapai 60% atau lebih. Di luar Tiongkok, tarifnya 20%. Hal ini akan memicu kenaikan inflasi di AS. "Trump itu mengatakan bahwa dia akan menerapkan tarif. Jadi untuk produk-produk dari Tiongkok itu akan dikenakan tarif sampai 60%, bahkan lebih. Di luar Tiongkok itu 20% katanya tarifnya. Nah ini kan akan memicu kenaikan inflasi di Amerika Serikat," jelas David.Hubungan dengan Suku Bunga dan Dollar
Kenaikan tarif ini dapat berdampak pada kebijakan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve, yang akan memangkas suku bunganya tidak secepat perkiraan awal. Namun, penguatan dolar yang berpotensi terjadi dianggap dapat berdampak positif pada sektor pertambangan RI.Geopolitik dan Harga Komoditas
Ketidakstabilan geopolitik global akan membuat harga komoditas tetap tinggi. Walaupun turun dibandingkan 2022, karena bank sentral AS agresif menaikan suku bunga, tetapi tren suku bunga kecenderungan menurun ini positif bagi sektor pertambangan dan energi.David memperkirakan dalam jangka pendek, sektor pertambangan seperti batu bara akan stagnan. Sementara dalam jangka panjang, tren global dan kebijakan pro-komoditas Trump akan berdampak positif pada sektor tambang.(fsd/fsd)Saksikan video di bawah ini:Video: Nasib Perdagangan RI Usai Kemenangan TrumpNext ArticleGeger Trump Ditembak, Begini Respons Bursa Asia