Gaya Hidup
Terkait Pneumonia pada Anak: Risiko, Gejala, dan Pencegahan
2024-11-18
Pada Jakarta, CNBC Indonesia, kita perlu lebih mengingat risiko pneumonia pada anak, terutama bayi. Gejala awal penyakit ini sering dianggap biasa, tetapi sebenarnya bisa berakibat fatal jika tidak segera diatasi. Di Indonesia, berdasarkan Data Profil Kesehatan 2022, pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian pada kelompok rentan seperti bayi dan anak-anak di bawah lima tahun.

Pentingnya Mengenal Pneumonia pada Anak dan Pencegahannya

Pengertian Pneumonia

Pneumonia adalah kondisi inflamasi yang terjadi ketika seseorang mengalami infeksi pada kantung-kantung udara di paru-paru. Kantung udara yang terinfeksi akan terisi oleh cairan maupun pus. Gangguan ini dapat menyebabkan berbagai gejala seperti batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, hingga kesulitan bernapas. "Anak-anak memang cukup rentan terhadap berbagai jenis penyakit, termasuk pneumonia. Karena sistem imunitas tubuh mereka masih lemah dan belum sempurna," ujar Dokter Spesialis Anak Prof. Dr.dr. Hartono Gunardi, Sp.A (K) di acara "Menuju Indonesia Emas 2045: Pfizer Indonesia dan IAKMI Dorong Generasi Sehat Bebas Pneumonia" di Kota Jakarta Selatan, Senin (18/11/2024).Pneumonia tidak datang secara mendadak. Untuk itu, perlu dikenali sejak dini dan segera diperiksakan ke dokter.

Cara Penyebaran

Pneumonia dapat menyebar melalui beberapa cara. Virus dan bakteri yang biasa terdapat pada hidung atau tenggorokan anak dapat menginfeksi paru-paru jika terhirup. Pneumonia juga dapat menyebar melalui udara dari batuk atau bersin. Selain itu, pneumonia dapat menyebar melalui darah, terutama selama dan segera setelah lahir.

Gejala

Penyakit ini sering ditandai dengan gejala batuk yang cukup lama, kemudian sesak napas dan demam. Meskipun gejalanya terlihat seperti sakit pada umumnya, namun jika tidak segera mendapat penanganan dapat menyebabkan kematian. Pneumonia pada bayi dan anak bisa juga mengeluarkan gejala seperti sakit tenggorokan, napas berbunyi, lemas, mual, diare, nafsu makan menurun. Serta lebih sering menangis dan rewel dibandingkan biasanya.

Pencegahan

Untuk pencegahan pneumonia pada bayi, bisa dimulai dengan memastikan asupan ASI dan MPASI tercukupi serta seimbang dalam hal gizi. MPASI atau makanan pendamping ASI dianjurkan untuk mulai diberikan sejak bayi berusia 6 bulan. Sementara itu, pemberian ASI terus diberikan pada bayi hingga berusia 2 tahun karena ASI dapat memberi antibodi untuk melindungi bayi dari serangan penyakit. Tidak hanya itu, pastikan orang tua memberikan imunisasi yang lengkap. Hal ini dapat menjadi salah satu cara mencegah pneumonia anak, dan juga berbagai penyakit lain. Selain itu, jaga kebersihan lingkungan dan di dalam rumah. Jangan biarkan anak-anak terpapar oleh polusi udara seperti asap rokok karena dapat merusak saluran pernapasannya. Anak-anak yang hidup bersama seorang perokok, meskipun tidak merokok langsung di depannya, tetap memiliki risiko untuk terkena penyakit yang berkaitan dengan saluran pernapas.
More Stories
see more