Gaya Hidup
Ternyata Ini Alasan Kematian Mendadak Orang yang Terlihat Sehat
2024-10-02
Mengungkap Misteri Kematian Mendadak: Mengenal Penyebab dan Cara Pencegahannya
Kematian mendadak, terutama pada individu yang tampak sehat dan aktif, dapat menjadi kabar paling mengejutkan bagi siapa pun. Namun, ternyata ada alasan-alasan di balik fenomena ini yang perlu dipahami. Artikel ini akan mengupas lebih dalam mengenai penyebab kematian mendadak, terutama yang berkaitan dengan masalah kardiovaskular, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan.Menjaga Kesehatan Jantung, Kunci Mencegah Kematian Mendadak
Masalah Kardiovaskular, Penyebab Utama Kematian Mendadak
Menurut Prof. Tan Huay Cheem, seorang konsultan senior di Departemen Kardiologi di National University Heart Centre Singapore (NUHCS), masalah kardiovaskular merupakan salah satu penyebab utama kematian mendadak. Kondisi ini dapat berupa serangan jantung, peradangan otot jantung, stroke, atau diseksi aorta. Risiko kematian mendadak akibat masalah kardiovaskular cenderung lebih tinggi pada individu berusia di atas 30 tahun.Sementara itu, untuk individu berusia di bawah 30 tahun, kemungkinan penyebab kematian mendadak dapat berupa penebalan otot jantung yang tidak normal (kardiomiopati hipertrofi), arteri koroner yang berada di tempat yang salah, atau kelainan sejak lahir (anomali koroner kongenital), miokarditis, atau aritmia.Aneurisma, Penyebab Lain Kematian Mendadak
Dr. Rajesh Dharmaraj, Kepala Divisi dan Konsultan Senior Bedah Vaskular di Departemen Bedah Jantung, Toraks dan Bedah Vaskular di NUHCS, menjelaskan bahwa dalam beberapa kasus, kematian mendadak dapat terjadi akibat pecahnya aneurisma pada pembuluh darah arteri. Kondisi ini biasanya terjadi pada pasien dengan aneurisma yang besar dan tidak terdiagnosis.Dinding arteri yang menjadi lemah dan membengkak seiring waktu dapat menyebabkan aneurisma pecah, mengakibatkan pendarahan internal yang berujung pada kematian mendadak. Aneurisma umumnya terjadi pada lansia dengan faktor risiko seperti merokok dan hipertensi.Aktivitas Fisik Berat, Pemicu Kematian Mendadak
Selain masalah kardiovaskular dan aneurisma, kematian mendadak juga dapat terjadi akibat melakukan aktivitas fisik berat saat mengalami masalah jantung yang tidak terdiagnosis, seperti gangguan otot jantung, masalah pada sistem kelistrikan jantung, infeksi yang melemahkan otot jantung, atau kelainan kongenital dari pembuluh arteri koroner.Gejala yang mungkin dialami oleh pasien dengan aneurisma, antara lain sakit punggung dan perut secara tiba-tiba, serta pusing atau hilang kesadaran akibat penurunan tekanan darah.Kematian Mendadak, Ancaman Bagi Semua Usia
Berdasarkan data OHCA (Out-of-Hospital Cardiac Arrest) pada tahun 2019, setiap tahunnya terdapat lebih dari tiga ribu orang yang menderita henti jantung mendadak di Singapura. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa pun, bahkan pada orang yang tampak sehat dan bugar.Menurut data tersebut, laki-laki memiliki risiko dua kali lipat lebih besar mengalami henti jantung di luar rumah sakit dibandingkan perempuan. Selain itu, sebanyak 36,2 persen dari kasus kematian pada tahun 2019 terjadi pada orang-orang berusia di atas 65 tahun.Gaya Hidup Sehat, Kunci Mencegah Kematian Mendadak
Meskipun sulit untuk memprediksi terjadinya kejadian penyakit jantung mendadak, Prof. Tan menyatakan bahwa gaya hidup sehat dan pengendalian faktor risiko secara efektif merupakan cara terbaik untuk mencegahnya.Beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:- Mengonsumsi makanan sehat- Mengelola kualitas tidur- Mengurangi stres- Rutin memeriksa kadar kolesterol dan tekanan darah setiap tahun- Memastikan tekanan darah selalu di bawah 140/90 mmHgDengan menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, risiko kematian mendadak akibat masalah kardiovaskular dapat diminimalisir. Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jantung menjadi kunci utama dalam mencegah fenomena yang sangat mengejutkan ini.