Gaya Hidup
Tuberkulosis Kembali Menjadi Penyakit Paling Mematikan di Dunia
2024-11-04
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan bahwa tuberkulosis (TB) kembali menjadi penyakit paling mematikan di dunia, menggeser posisi COVID-19 yang sebelumnya menduduki peringkat teratas. Angka kasus TB yang terus meningkat dari tahun ke tahun menjadi perhatian serius bagi organisasi kesehatan global ini.

Menghadapi Ancaman Tuberkulosis yang Terus Mengintai

Peningkatan Signifikan Kasus TB di Tahun 2023

Berdasarkan laporan terbaru WHO, pada tahun 2023 tercatat sebanyak 10,8 juta orang terinfeksi TB, meningkat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan peningkatan yang cukup drastis, di mana pada tahun 2021 tercatat 10,4 juta kasus dan pada tahun 2020 sebanyak 10,1 juta kasus. Selain itu, angka kasus TB pada 2023 merupakan yang tertinggi sejak WHO memantau penyakit ini sejak 1995.

Tingkat Kematian yang Mengkhawatirkan

Tidak hanya peningkatan kasus, WHO juga melaporkan bahwa sekitar 1,25 juta orang meninggal akibat penyakit paru-paru ini pada tahun 2023. Angka kematian yang cukup tinggi ini menjadi perhatian serius bagi organisasi kesehatan dunia, mengingat TB seharusnya dapat dicegah, dideteksi, dan diobati dengan baik.

Sebaran Kasus TB di Beberapa Negara

Menurut WHO, sebagian besar kasus TB ditemukan di 30 negara, di mana lebih dari separuh kasus global ditemukan di India (26%), Indonesia (10%), China (6,8%), Filipina (6,8%), dan Pakistan (6,3%). Tingginya angka kasus di negara-negara tersebut menunjukkan bahwa upaya penanggulangan TB masih perlu ditingkatkan.

Karakteristik dan Bahaya Penyakit TB

Tuberkulosis adalah infeksi bakteri menular pada paru-paru yang umumnya menyebar melalui udara. Sebagian besar infeksi TB tidak bergejala dan tidak menular. Namun, TB yang ditandai dengan batuk, demam, penurunan nafsu makan, dan penurunan berat badan dapat menjadi penyakit yang sangat menular dan berbahaya jika tidak diobati, bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Pentingnya Upaya Pencegahan dan Pengobatan TB

Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa fakta bahwa TB masih membunuh dan membuat banyak orang sakit adalah hal yang tidak dapat diterima, padahal kita memiliki alat untuk mencegah, mendeteksi, dan mengobatinya. Oleh karena itu, upaya peningkatan kesadaran, deteksi dini, dan pengobatan yang efektif menjadi sangat penting untuk mengatasi ancaman tuberkulosis di seluruh dunia.
More Stories
see more