Pasar
Tumbuhnya Kinerja Keuangan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) di 9 Bulan 2024
2024-11-22
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam 9 bulan 2024, kinerja keuangan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) mengalami pertumbuhan. Salah satu faktor mendukungnya adalah kinerja anak usaha yang naik dengan cepat. TUGU melaporkan total pendapatan sebesar Rp 3,2 triliun hingga akhir September 2024. Pendapatan perusahaan naik 16% tahun terhadap tahun (yoy). Salah satu penyumbang kenaikan ini adalah pendapatan underwriting yang naik 17% yoy menjadi Rp 2,3 triliun. Selain itu, pendapatan usaha lainnya juga tumbuh 21% yoy menjadi Rp 420 miliar. Pendapatan usaha lainnya merupakan pendapatan yang diperoleh TUGU dari anak usaha yang tidak bergerak di bidang asuransi.Hingga akhir September 2024, pendapatan usaha lainnya berkontribusi 13% dari total pendapatan TUGU secara konsolidasi. Pos ini berasal dari usaha sewa, jasa survei dan penjualan kendaraan. Pada segmen usaha sewa, pendapatan yang tercatat mencapai Rp 283 miliar, atau tumbuh 41% yoy.TUGU memiliki anak usaha yang bergerak di bidang penyewaan kendaraan maupun properti bernama PT Pratama Mitra Sejati (PMS). Mengacu pada laporan keuangan konsolidasian non-audit TUGU per September 2024, PMS beroperasi sejak 15 Januari 1990. Fokus usaha PMS adalah di bidang penyewaan property maupun kendaraan bermotor, dan TUGU memiliki 99,99% saham di PMS secara tidak langsung melalui PT Tugu Pratama Interindo (TPInt). Total aset PMS sebelum eliminasi per akhir September 2024 mencapai Rp 2,7 triliun dan naik dari posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp 2,5 triliun.Analis NH Korindo Sekuritas Leonardo Lijuwardi menyampaikan jika perbaikan bisnis di segmen non-asuransi TUGU juga terus terjadi terutama dikontribusikan dari segmen penyewaan kendaraan dan properti melalui PMS. Leo menjelaskan bahwa pertumbuhan bisnis PMS masih akan terus positif dengan laju setidaknya 8-9% per tahun hingga 2026 dan turut menjadi penyumbang pendapatan konsolidasian TUGU. “Di sisi lain, PMS juga menunjukkan tren peningkatan dalam profitabilitas.” Tulis Leo, seperti dikutip, Jumat (22/11/2024).Di sepanjang tahun 2024, harga saham TUGU terpantau masih naik 4,41%. Kinerja harga saham TUGU bahkan lebih baik dibandingkan dengan IHSG yang sudah terkoreksi 1,26% sepanjang tahun ini. Di sisi lain, TUGU juga menjadi saham dari sektor asuransi umum yang paling banyak dikoleksi oleh investor asing. Data perdagangan menunjukkan, hingga saat ini saham TUGU dibeli bersih oleh investor asing di pasar regular sebesar Rp 61,4 miliar. Manuver asing di saham TUGU kontras dengan kondisi pasar saham Indonesia yang secara keseluruhan ditinggalkan pemodal asing. Total aliran modal keluar di pasar saham (regular) sepanjang tahun ini mencapai Rp 16,8 triliun.Melihat kinerja bisnis dan keuangan TUGU yang tumbuh solid tahun ini serta memiliki prospek cerah, Leonardo Lijuwardi menetapkan rekomendasi beli saham TUGU dengan target harga saham di Rp 1.990 per saham atau setara dengan rasio Price to Book Value (PBV) 0,7x untuk 2025.

Kinerja TUGU: Pertumbuhan dan Potensi yang Menarik

Pendapatan Underwriting

TUGU memiliki pendapatan underwriting yang mengalami kenaikan signifikan. Dengan naik 17% yoy menjadi Rp 2,3 triliun, ini menjadi salah satu faktor penting dalam pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan. Pendapatan underwriting merupakan bagian penting dari bisnis asuransi dan menunjukkan kinerja dalam bidang ini.Dalam hal ini, TUGU berhasil meningkatkan pendapatan underwriting dengan baik. Hal ini menunjukkan keahlian dan efisiensi dalam manajemen risiko dan pelayanan asuransi. Dengan peningkatan pendapatan underwriting, TUGU dapat meningkatkan profitabilitas dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

Pendapatan Usaha Lainnya

Pendapatan usaha lainnya juga berkontribusi penting dalam pertumbuhan kinerja TUGU. Dengan tumbuh 21% yoy menjadi Rp 420 miliar, ini menunjukkan keberhasilan dalam mengembangkan bisnis di luar bidang asuransi.Usaha lainnya seperti usaha sewa, jasa survei dan penjualan kendaraan memberikan diversifikasi bagi bisnis TUGU. Hal ini mengurangi risiko yang terkait dengan bisnis asuransi dan memberikan opsi tambahan untuk pertumbuhan. Pendapatan usaha lainnya juga menunjukkan keunggulan dalam mengidentifikasi dan mengembangkan pasar baru.

PMS: Penyumbang Pendapatan Konsolidasasi

PT Pratama Mitra Sejati (PMS) merupakan anak usaha TUGU yang beroperasi sejak 1990. Fokus bisnis PMS di bidang penyewaan property dan kendaraan bermotor. TUGU memiliki 99,99% saham di PMS secara tidak langsung melalui PT Tugu Pratama Interindo (TPInt).PMS memberikan kontribusi penting dalam pendapatan konsolidasasi TUGU. Dengan total aset mencapai Rp 2,7 triliun sebelum eliminasi per akhir September 2024 dan naik dari posisi akhir Desember 2023, PMS menjadi salah satu bagian penting dalam pertumbuhan bisnis TUGU.Kinerja PMS juga menunjukkan tren positif dalam pertumbuhan dan profitabilitas. Dengan laju pertumbuhan setidaknya 8-9% per tahun hingga 2026, PMS akan terus menjadi penyumbang penting bagi pendapatan konsolidasasi TUGU.
More Stories
see more