Pasar
Volatilitas Ekonomi Indonesia Menjelang Akhir Tahun 2024
2024-12-20

Pada akhir tahun 2024, kondisi pasar keuangan domestik Indonesia menghadapi berbagai ketidakpastian. Mata uang Rupiah melemah hingga mencapai level Rp16.300 per Dolar AS, sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun di bawah level 7.000 pada perdagangan Jumat, 20 Desember 2024. Ketidakstabilan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, termasuk sentimen proteksionisme Amerika Serikat dan potensi kenaikan inflasi.

Kondisi Pasar dan Analisis Ekonomi Terkini

Pada hari-hari terakhir tahun 2024, investor di Indonesia menghadapi situasi yang penuh gejolak. Di tengah-tengah ketidakpastian global, mata uang Rupiah merosot tajam, mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir yaitu Rp16.300 per Dolar AS. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mengalami penurunan signifikan, jatuh di bawah level 7.000 pada sesi perdagangan Jumat, 20 Desember 2024.

Menurut CEO KGI Sekuritas Indonesia, Antony Kristanto, ketidakpastian ini tidak lepas dari berbagai sentimen global, termasuk rencana proteksionisme Amerika Serikat yang semakin ketat di bawah kepemimpinan Donald Trump. Selain itu, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya juga berpengaruh. Diperkirakan The Fed hanya akan memangkas Federal Funds Rate (FFR) dua kali pada tahun 2025, sementara Bank Indonesia (BI) hanya sekali.

Di dalam negeri, potensi kenaikan inflasi di Amerika Serikat akibat perang dagang dengan China membuat investor asing semakin agresif melakukan net sell. Hal ini berdampak langsung pada pelemahan Rupiah, sehingga Bank Indonesia terpaksa menahan tingkat suku bunga acuan untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Dalam dialog Shania Alatas dengan Chief Executive Officer KGI Sekuritas Indonesia, Antony Kristanto, pada acara Power Lunch di CNBC Indonesia, disimpulkan bahwa ketidakpastian global memiliki dampak signifikan terhadap pasar modal dan nilai tukar Rupiah di Indonesia. Investor harus tetap waspada dan memantau perkembangan terbaru untuk mengambil keputusan yang tepat.

Dari perspektif seorang jurnalis, situasi ini mengingatkan kita akan pentingnya diversifikasi investasi dan manajemen risiko. Volatilitas pasar global dapat berdampak langsung pada ekonomi domestik, sehingga penting bagi pemerintah dan bank sentral untuk tetap responsif dalam mengambil langkah-langkah strategis. Bagi investor, ini menjadi pelajaran berharga untuk selalu siap menghadapi ketidakpastian dan menjaga portofolio yang kuat dan stabil.

More Stories
see more