“Saya tidak bisa tidak berpikir dengan egois bahwa masih banyak percakapan yang harus kita lakukan dalam hidup kita. Saya tidak pernah bisa berterima kasih kepada kamu karena telah mendukung saya melalui beberapa masa yang sulit dalam hidup saya.” Zayn mengunggah foto kedekatan mereka ketika masih muda dulu.
“Ketika saya merindukan rumah sebagai anak berusia 17 tahun, kamu selalu ada di sana dengan pandangan positif dan senyum yang meyakinkan dan membuat saya tahu bahwa kamu adalah teman saya dan saya dicintai.” Zayn menutup pesannya dengan emosi yang mendalam.
Waktu mereka masih muda, Liam selalu ada di sisi Zayn. Saat Zayn merindukan rumah, Liam memberikan dukungan dengan pandangan positif dan senyum yang bisa membuat Zayn merasa aman. Ini menunjukkan bahwa hubungan mereka tidak hanya sekedar hubungan akrab, tetapi juga memiliki nilai yang tinggi.
Perjalanan hidup mereka bersama mungkin tidak selalu lancar, tetapi keduanya selalu ada untuk satu sama lain. Ketika Zayn menghadapi masalah, Liam selalu di sisi untuk mendukungnya. Ini adalah bagian penting dari hubungan mereka yang tidak bisa diabaikan.
Zayn sangat terpukul setelah meninggalnya Liam. Ia merasa tidak bisa berterima kasih cukup kepada Liam karena peran yang penting yang dimainkan oleh Liam dalam hidupnya. Ini menunjukkan bahwa hubungan mereka tidak hanya sekedar hubungan di luar ruang, tetapi juga memiliki pengaruh yang mendalam dalam hati Zayn.
Zayn tidak hanya mengunggah pesan, tetapi juga mengunggah foto sebagai bukti kehadiran Liam dalam hidupnya. Foto tersebut menjadi saksi keberadaan mereka dan keindahan hubungan yang mereka miliki.