Gaya Hidup
Banyak Bule Kerja Ilegal di Bali: Jualan Sayur hingga Makelar Tanah
2024-08-21
Ketika Turis Asing Berbisnis Ilegal di Bali: Mengungkap Praktik Tak Terduga di Pulau Dewata
Pulau Bali, tujuan wisata yang dikenal akan keindahan dan keramahan masyarakatnya, kini menjadi sorotan terkait praktik bisnis ilegal yang dilakukan oleh turis asing. Dari penyewaan properti hingga penjualan sayuran, fenomena ini menimbulkan keprihatinan dan membutuhkan perhatian khusus dari pihak berwenang.Menyingkap Lapisan Tersembunyi di Balik Keramaian Pariwisata Bali
Turis Asing Berbisnis Ilegal di Bali: Modus Operandi dan Dampaknya
Bali, pulau surga bagi wisatawan, kini menghadapi tantangan lain di samping prospek pariwisatanya yang gemilang. Terungkap bahwa banyak turis asing, terutama dari Rusia dan Ukraina, melakukan aktivitas bisnis ilegal di Pulau Dewata. Mulai dari menyewakan properti, menyewakan kendaraan bermotor, hingga berdagang sayur-mayur, mereka memanfaatkan kondisi ekonomi yang tidak stabil di negara asal untuk mencari peluang usaha di Bali.Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, mengungkapkan keprihatinannya atas fenomena ini. Ia menyatakan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan para turis asing tersebut secara legal tidak diperbolehkan. "Tentu ini dibutuhkan pengawasan dan segera melaporkan ke pihak berwajib karena kita juga sudah lihat bagaimana orang asing [berbisnis] di Bali. Ada makelar jasa tanah, foto model, rental motor, salon, dan jual sayur juga ada," tegasnya.Masalah ini tidak hanya berdampak pada sektor pariwisata, tetapi juga dapat menimbulkan persaingan tak sehat dengan pelaku usaha lokal. Selain itu, aktivitas ilegal tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi negara dalam bentuk potensi kehilangan pajak dan devisa.Bali, Surga yang Menarik bagi Turis Asing untuk Berbisnis Secara Ilegal
Menurut Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Sukawati alias Cok Ace, Bali dipilih sebagai tempat berbisnis ilegal karena dianggap nyaman, aman, dan biaya hidup yang relatif murah. Kondisi ekonomi yang tidak stabil di negara asal, terutama Rusia dan Ukraina, mendorong banyak warga negara asing tersebut untuk mencari peluang usaha di Bali."[Asal WNA Rusia dan Ukraina] antara lainnya. Itu sebenarnya juga ilegal terutama sekarang kondisi dunia yang terjadi sekarang di luar negeri dan dibandingkan di Bali aman-aman, nyaman, dan murah-murah saja," ungkap Cok Ace.Fenomena ini memunculkan kekhawatiran akan dampak yang lebih luas, tidak hanya bagi sektor pariwisata, tetapi juga bagi masyarakat lokal dan perekonomian Bali secara keseluruhan. Pihak berwenang pun dituntut untuk segera mengambil langkah-langkah tegas dalam menangani praktik bisnis ilegal ini.Upaya Pemerintah Provinsi Bali dalam Mengawasi dan Menindak Praktik Bisnis Ilegal Turis Asing
Pemerintah Provinsi Bali, melalui Dinas Pariwisata, telah mengambil langkah-langkah untuk mengawasi dan menindak praktik bisnis ilegal yang dilakukan oleh turis asing. Tjok Bagus Pemayun, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku."Oleh sebab itu, kita harus bergerak. Saya dengar dari laporan di bawah juga banyak mereka bahkan dagang ikut, jual sayur-sayuran ikut, menjual ke teman-temannya, dia mengambil di pasar dia jual ke teman-temannya, ini belum kita tindak," ujarnya.Selain itu, pihak pemerintah juga akan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait, seperti Imigrasi dan Kepolisian, untuk memantau dan menindak para pelaku bisnis ilegal. Upaya ini diharapkan dapat mengendalikan dampak negatif yang ditimbulkan oleh praktik-praktik tersebut dan menjaga keberlanjutan industri pariwisata Bali.