Pasar
Alert! IHSG Drops 1,51% Setelah The Fed Memutuskan Pangkas Suku Bunga
2024-12-19
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta sedang mengalami perubahan yang signifikan. Pada perdagangan sesi I Kamis (19/12/2024), IHSG langsung ambles setelah bank sentral AS memutuskan untuk kembali memangkas suku bunga acuannya. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG dibuka langsung ambles 1,51% ke posisi 7.000,6 dan langsung terkoreksi ke level psikologis 7.000. Pergerakan IHSG ini masih akan dipengaruhi oleh sentimen dari kebijakan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dan Bank Indonesia (BI).
Perbedaan Keputusan BI dan Konsensus
Kemarin, Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di level 6% per November 2024. Ini berbeda dengan konsensus CNBC Indonesia yang dihimpun dari 15 lembaga/institusi mayoritas yang memproyeksikan BI akan memangkas suku bunganya sebesar 25 bps ke level 5,75%. Sedangkan beberapa lembaga lainnya atau sebanyak enam institusi memproyeksi bahwa BI akan kembali menahan suku bunganya di level 6%. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan suku bunga ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dengan sasaran 2,5% plus minus 1% pada 2024 dan 2025 serta mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Fokus kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak makin tingginya ketidakpastian perekonomian global akibat arah kebijakan AS dan eskalasi ketegangan geopolitik di berbagai wilayah.Faktor-faktor yang Mempengaruhi IHSG
Sebelumnya, kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG. Saat itu, ditahannya kembali suku bunga acuan BI terjadi di tengah pelemahan nilai tukar rupiah. Perry mengungkapkan fokus utama bank sentral saat ini mengarah ke stabilitas nilai tukar. Hal ini ditenggarai oleh adanya perubahan di tataran global, seperti rencana kebijakan perdagangan presiden terpilih AS Donald Trump, kenaikan imbal hasil US Treasury dan tren kenaikan inflasi global.Perubahan Kebijakan The Fed dan Dampaknya
Pada Kamis dini hari waktu Indonesia, The Fed memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) ke 4,35-4,50%, sesuai ekspektasi pasar. Namun, di balik pemangkasan, bank sentral AS tersebut mengisyaratkan akan lebih hati-hati. The Fed menunjukkan bahwa mereka mungkin hanya akan menurunkan dua kali lagi pada 2025. Ekspektasi tersebut tercermin dari dot plot terbaru November ini. Dot plot merupakan matriks ekspektasi dan pandangan suku bunga masa depan dari masing-masing anggota Federal Open Market Committee (FOMC). Bahkan merujuk dot plot terbaru, dua pemotongan yang diekspektasikan pada 2025 ini hanya setengah dari target komite ketika plot tersebut terakhir diperbarui pada September dengan ekspektasi pemangkasan sebesar 100 bps pada 2025. "Dengan langkah hari ini, kami telah menurunkan suku bunga sebesar satu poin persentase dari puncaknya, dan stance kebijakan kami kini jauh lebih longgar. Oleh karena itu, kami bisa lebih berhati-hati saat mempertimbangkan penyesuaian lebih lanjut terhadap suku bunga kebijakan kami." ujar Chairman The Fed Jerome Powell di konferensi pers usai rapat.