Pasar
Bursa Asia Merosot Setelah The Fed Menurunkan Suku Bunga
2024-12-19
Jakarta, CNBC Indonesia - Saat bank sentral AS, The Federal Reserve, tidak melakukan pemangkasan suku bunga secara agresif, bursa saham Asia terbuka dengan kondisi lemah. Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, turun 1,4%, dan Topix mengalami penurunan 1,27%. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 1,84% dan indeks Kosdaq turun 1,92%. Di Australia, S&P/ASX 200 mengalami penurunan 1,91%.

Hubungan Kontrak Berjangka dengan HSI

Sementara itu, kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di level 19.873, yang menunjukkan kemungkinan pembukaan yang lebih kuat dibandingkan penutupan HSI di 19.864,55. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan antara kontrak berjangka dan indeks HSI.

Perubahan ini dapat diinterpretasikan sebagai dampak dari perubahan kebijakan suku bunga AS pada bursa saham Asia. Kondisi ini menunjukkan bahwa perubahan kebijakan bank sentral AS memiliki pengaruh signifikan pada pergerakan bursa saham di Asia.

Perubahan suku bunga AS seringkali menjadi faktor yang mempengaruhi perilaku investor di seluruh dunia. Dalam hal ini, perubahan tersebut menyebabkan pergerakan bursa saham di Asia yang cukup signifikan.

Pemangkasan Suku Bunga AS

The Fed memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) ke 4,35-4,50%, sesuai dengan ekspektasi pasar. Namun, di balik pemangkasan tersebut, bank sentral AS menunjukkan sikap lebih dovish. Ini menunjukkan bahwa bank sentral AS tidak terlalu agresif dalam melakukan pemangkasan suku bunga.

Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi perilaku investor dan pergerakan bursa saham di Asia. Investor perlu memahami dampak dari perubahan kebijakan bank sentral AS untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik.

Perubahan kebijakan suku bunga AS juga dapat mempengaruhi ekonomi di seluruh dunia. Dalam hal ini, perubahan tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Asia dan dunia secara keseluruhan.

Perspektif Long Term

Lebih lanjut, pejabat Fed menunjukkan dua pemotongan lagi pada 2026 dan satu lagi pada 2027. Dalam jangka panjang, komite memandang suku bunga “netral” berada pada 3%, 0,1 poin persentase lebih tinggi dibandingkan pembaruan September, karena tingkat ini secara perlahan meningkat sepanjang tahun ini (3% vs 2,9%).

Perspektif ini memberikan informasi penting bagi investor tentang prospek keuangan di jangka panjang. Investor dapat menggunakan informasi ini untuk merencanakan investasi mereka di jangka panjang.

Perubahan suku bunga AS dalam jangka panjang juga dapat mempengaruhi struktur ekonomi di Asia. Investor perlu memahami dampak dari perubahan suku bunga AS dalam jangka panjang untuk memahami perkembangan ekonomi di Asia.

More Stories
see more