Pasar
Rupiah Volatil, Efek The Fed Tetap Menyebar!
2024-12-19
Pada Jakarta, CNBC Indonesia, kondisi tukar rupiah melawan dolar AS telah mengalami perubahan dalam beberapa hari terakhir. Saat ini, potensi volatilitas masih tinggi akibat pernyataan Fed yang lebih hati-hati terhadap kebijakan moneternya.
Perjalanan Tukar Rupiah: Dari Volatilitas ke Stabilitas
Tukar Rupiah pada Rabu (18/12/2024)
Refinitiv data menunjukkan bahwa pada penutupan perdagangan Rabu (18/12/2024), rupiah melemah hingga 0,16% ke level Rp16,085/US$. Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi hingga sentuh level Rp16.120/US$ dan terkuat di posisi Rp16,075/US$. Pelemahan ini merupakan yang terdalam sejak 6 Agustus 2024 sebelumnya berada pada posisi Rp16.160/US$.Dalam kondisi tersebut, perubahan nilai tukar rupiah menunjukkan adanya ketidakstabilan di pasar. Ini mengakibatkan ketidakpastian bagi para investor dan pelaku bisnis.The Fed dan Pemangkasan Suku Bunga
Pada dini hari Kamis (19/12/2024), The Fed memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) ke 4,35-4,50%, sesuai ekspektasi pasar. Namun, di balik pemangkasan, bank sentral AS menunjukkan bahwa mereka mungkin hanya akan menurunkan dua kali lagi pada 2025. Dot plot, yaitu matriks ekspektasi dan pandangan suku bunga masa depan dari anggota Federal Open Market Committee (FOMC), menunjukkan bahwa dua pemotongan yang diekspektasikan pada 2025 ini hanya setengah dari target komite ketika plot terakhir diperbarui pada September dengan ekspektasi pemangkasan sebesar 100 bps pada 2025.Ini menunjukkan bahwa Fed mulai lebih berhati-hati dalam mengatur kebijakan moneter. Mereka mempertimbangkan dampak yang lebih luas terhadap ekonomi dan pasar.Keputusan BI Rate
Kemarin Rabu, Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di level 6% per November 2024. Keputusan ini mengundang perhatian karena sebelumnya banyak yang memproyeksikan BI Rate akan turun.Dalam kondisi ini, perbedaan antara keputusan BI dan perubahan nilai tukar rupiah melawan dolar AS menjadi perhatian. Ini menunjukkan bahwa faktor-faktor lain juga mempengaruhi kondisi pasar.Secara Teknikal
Secara teknikal dalam basis waktu per jam, rupiah masih bergerak dalam tren penurunan. Potensi pelemahan terdekat bisa menguji ke resitance Rp16.180/US$ yang didapatkan dari high candle intraday 7 Agustus 2024. Sementara itu, support terdekat atau potensi pembalikan arah menguat berada di MA200 atau di posisi Rp15.895/US$.Ini menunjukkan bahwa dari sudut teknikal, kondisi rupiah masih berada dalam rentang yang cukup volatil. Para investor perlu memperhatikan perubahan teknikal ini dalam mengambil keputusan.