Pasar
Asing Net Sell di Pasar, Saham Adaro Jadi Fokus
2024-12-11
Pada perdagangan Selasa (10/12/2024), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup dengan kekuatan dan tetap di level 7.400. Indeks tersebut mengalami terapresiasi 0,21% dan berada pada posisi 7.453,29. Transaksi kemarin mencapai sekitar Rp 15,61 triliun dengan 24,04 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,41 juta kali. Ada 259 saham yang terapresiasi, 311 saham yang terdepresiasi, dan 228 saham yang stagnan.

Investor Asing dan Pembelian Bersih

Saat IHSG naik, investor asing kembali melakukan pembelian bersih sebesar Rp84,26 miliar di seluruh pasar. Rinciannya, Rp50,01 miliar di pasar reguler dan Rp34,25 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Namun, ada juga beberapa saham yang dijauhi oleh investor asing saat IHSG naik.

Adaro Andalan Indonesia (AADI)

Sejak IPO pada 5 Desember 2024, AADI sudah melesat lebih dari 80%. Dalam tiga hari pertama perdagangan sejak IPO, AADI mencetak auto reject atas (ARA) pada awal perdagangan. AADI menjadi saham dengan net sell asing terbesar ketiga pada perdagangan kemarin dengan nilai Rp96,33 miliar. Pada urutan pertama dan kedua diisi oleh BBRI Rp149,1 miliar dan BMRI Rp115,85 miliar.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)

BBRI memiliki net sell asing sebesar Rp149,10 miliar. Ini menjadi salah satu saham yang menarik perhatian investor. BBRI memiliki posisi penting di pasar dan pengaruh yang signifikan. Perubahan net sell asing ini dapat memberikan indikasi tentang kondisi pasar dan persepsi investor terhadap bank tersebut.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI)

BMRI memiliki net sell asing sebesar Rp115,85 miliar. BMRI juga merupakan salah satu bank yang penting di pasar. Perubahan net sell asing ini dapat mengarah pada perubahan persepsi investor terhadap bank tersebut. BMRI memiliki berbagai bisnis dan operasi yang mempengaruhi nilai sahamnya.

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA)

TPIA memiliki net sell asing sebesar Rp39,02 miliar. TPIA adalah perusahaan yang aktif di industri tertentu. Perubahan net sell asing ini dapat mengarah pada perubahan kondisi pasar atau persepsi investor terhadap perusahaan tersebut. TPIA memiliki berbagai proyek dan bisnis yang mempengaruhi nilai sahamnya.

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA)

JPFA memiliki net sell asing sebesar Rp27,44 miliar. JPFA adalah perusahaan yang beroperasi di bidang tertentu. Perubahan net sell asing ini dapat memberikan informasi tentang kondisi pasar atau persepsi investor terhadap perusahaan tersebut. JPFA memiliki berbagai produk dan bisnis yang mempengaruhi nilai sahamnya.

PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA)

BUKA memiliki net sell asing sebesar Rp25,73 miliar. BUKA adalah perusahaan yang beroperasi di bidang e-commerce. Perubahan net sell asing ini dapat mengarah pada perubahan kondisi pasar atau persepsi investor terhadap perusahaan tersebut. BUKA memiliki berbagai aktivitas dan bisnis yang mempengaruhi nilai sahamnya.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS)

PGAS memiliki net sell asing sebesar Rp19,93 miliar. PGAS adalah perusahaan yang beroperasi di bidang gas. Perubahan net sell asing ini dapat memberikan informasi tentang kondisi pasar atau persepsi investor terhadap perusahaan tersebut. PGAS memiliki pentingnya dalam sektor gas.

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG)

SRTG memiliki net sell asing sebesar Rp16,57 miliar. SRTG adalah perusahaan yang beroperasi di bidang tertentu. Perubahan net sell asing ini dapat mengarah pada perubahan kondisi pasar atau persepsi investor terhadap perusahaan tersebut. SRTG memiliki berbagai aktivitas dan bisnis yang mempengaruhi nilai sahamnya.

PT Bumi Resources Tbk. (BUMI)

BUMI memiliki net sell asing sebesar Rp16,11 miliar. BUMI adalah perusahaan yang beroperasi di bidang minyak dan gas. Perubahan net sell asing ini dapat memberikan informasi tentang kondisi pasar atau persepsi investor terhadap perusahaan tersebut. BUMI memiliki pentingnya dalam sektor minyak dan gas.

PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO)

ADRO memiliki net sell asing sebesar Rp15,76 miliar. ADRO adalah perusahaan yang beroperasi di bidang minyak dan gas. Perubahan net sell asing ini dapat memberikan informasi tentang kondisi pasar atau persepsi investor terhadap perusahaan tersebut. ADRO memiliki pentingnya dalam sektor minyak dan gas.
More Stories
see more