Gaya Hidup
Ada Potensi Gempa Megathrust, BMKG Kasih Saran Begini ke Pelaku Wisata
2024-08-30

Memperkuat Kesiapan Pariwisata dalam Menghadapi Potensi Gempa Megathrust

Banyak perdebatan muncul terkait pernyataan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi gempa megathrust di wilayah Indonesia. Tidak sedikit yang beranggapan hal ini akan menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat, khususnya pelaku industri pariwisata. Namun, BMKG menekankan pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan, terutama bagi para pengelola destinasi wisata dan akomodasi.

Memperkuat Kesiapsiagaan Pariwisata Menghadapi Ancaman Gempa Megathrust

Mengenali Potensi Bencana sebagai Langkah Awal

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Tsunami Samudra Hindia dan Pacific BMKG, Suci Dewi Anugerah, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan penilaian potensi bahaya di wilayah destinasi wisata. Ini bertujuan agar pengelola dapat memahami risiko yang mungkin terjadi dan menyiapkan tindakan yang tepat. Pemahaman yang mendalam terhadap ancaman gempa megathrust dan dampaknya akan membantu mengidentifikasi rencana evakuasi yang efektif.

Mempersiapkan Kesiapsiagaan Infrastruktur Evakuasi

Selanjutnya, BMKG menekankan pentingnya mempersiapkan infrastruktur evakuasi yang memadai di destinasi wisata. Hal ini meliputi pemastian ketersediaan rambu-rambu evakuasi, jalur evakuasi yang teridentifikasi dengan jelas, serta memastikan pintu darurat dan alarm evakuasi berfungsi dengan baik. Langkah ini akan membantu memperlancar proses evakuasi saat terjadi bencana.

Membangun Budaya Kesiapsiagaan melalui Edukasi dan Pelatihan

Tidak hanya mempersiapkan infrastruktur, BMKG juga menekankan pentingnya membangun budaya kesiapsiagaan di kalangan pelaku industri pariwisata. Ini dapat dilakukan melalui penyediaan materi edukasi, seperti poster dan bahan informasi, serta melakukan pelatihan dan simulasi evakuasi secara rutin bagi karyawan hotel dan pengelola destinasi wisata. Tamu juga harus diberikan pemahaman mengenai prosedur keselamatan melalui safety briefing sebelum kegiatan.

Memastikan Ketersediaan Sistem Informasi Bencana

Selain itu, BMKG menekankan pentingnya memastikan hotel dan destinasi wisata terhubung dengan sistem informasi bencana yang terintegrasi dengan BMKG. Hal ini akan memungkinkan pengelola mendapatkan informasi terkini mengenai potensi gempa dan tsunami, sehingga dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan.

Menyiapkan Rencana Kontingensi yang Komprehensif

Terakhir, BMKG menyarankan agar hotel dan destinasi wisata menyiapkan rencana kontingensi yang komprehensif. Ini mencakup penyiapan command center, prosedur tanggap darurat, serta memastikan ketersediaan sumber daya dan logistik yang dibutuhkan saat terjadi bencana. Kesiapan ini akan membantu meminimalkan dampak dan memperlancar proses pemulihan.Dengan memperhatikan seluruh aspek kesiapsiagaan ini, diharapkan industri pariwisata di Indonesia dapat menghadapi potensi gempa megathrust dengan lebih siap dan mampu menjamin keselamatan wisatawan. Kolaborasi yang erat antara pemerintah, pengelola destinasi, dan masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan dalam memperkuat ketahanan pariwisata terhadap ancaman bencana alam.
More Stories
see more