Berita
Banjir Bandang Menerjang Desa Naitae, Lima Warga Terseret Arus
2025-02-01

Banjir bandang yang menerjang Desa Naitae di Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat pagi, 31 Januari 2025, menyebabkan lima warga terseret arus. Salah satu korban ditemukan meninggal dunia, sementara empat orang lainnya berhasil selamat. Hujan lebat sejak Kamis dini hari mengakibatkan sungai Siumate meluap dan merendam sekitar 23 rumah warga. Air bah membawa material seperti kayu dan ranting pohon, menyumbat gorong-gorong jembatan, sehingga air meluap ke permukiman. Usaha pertolongan oleh warga tidak berhasil menyelamatkan nyawa korban karena banjir semakin besar. Korban meninggal adalah Thobias Oetemusu (72), sementara empat anggota keluarganya berhasil menyelamatkan diri. Bantuan pemerintah telah didistribusikan kepada warga terdampak, dan mereka mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Dampak Banjir Bandang Terhadap Warga dan Infrastruktur

Banjir bandang yang melanda Desa Naitae membawa kerusakan signifikan bagi warga dan infrastruktur setempat. Rumah-rumah yang terendam air membuat warga harus mencari tempat yang lebih aman. Kerusakan ini mencakup fasilitas umum dan lahan pertanian, mempengaruhi kehidupan sehari-hari warga. Situasi darurat ini membutuhkan respons cepat dari berbagai pihak untuk menjamin keselamatan dan kesejahteraan warga.

Pada Jumat pagi, hujan deras yang dimulai sejak Kamis dini hari menyebabkan sungai Siumate meluap dan merendam sekitar 23 rumah warga. Air bah yang datang dengan cepat membawa material seperti kayu dan ranting pohon, menyumbat gorong-gorong Jembatan Siumate. Akibatnya, air meluap dan menghantam permukiman di sekitarnya. Warga panik dan berusaha menyelamatkan diri. Namun, air semakin besar dan menyeret beberapa korban bersama rumah mereka. Upaya pertolongan oleh warga tidak berhasil menyelamatkan semua korban karena intensitas banjir yang tinggi. Setelah banjir mereda, tim SAR serta aparat TNI-Polri dan warga setempat melakukan pencarian dan berhasil menemukan korban yang sudah meninggal dunia. Korban yang ditemukan adalah Thobias Oetemusu (72) dari RT07/RW04 Dusun II Desa Naitae. Empat anggota keluarganya berhasil menyelamatkan diri, termasuk Orpa Nenobahan (50), Yahya Nenobahan (5), Marta Nenobahan (65), dan Asnad Ate Faitmoes (58).

Respons Cepat Pemerintah dan Penyediaan Bantuan

Pemerintah dan instansi terkait bereaksi cepat untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir bandang. Langkah-langkah yang diambil mencakup distribusi bantuan dan penyediaan posko darurat untuk pengungsian. Bantuan ini mencakup kebutuhan dasar dan perawatan medis bagi warga yang mengalami luka ringan. Koordinasi antara berbagai pihak penting untuk memastikan respons yang efektif dan tepat waktu.

Hingga Jumat sore, bantuan pemerintah telah didistribusikan ke lokasi bencana dan diterima oleh warga yang terdampak. Posko darurat dibentuk oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah setempat untuk memberikan perlindungan kepada warga yang mengungsi. Warga yang rumahnya rusak atau terendam air mendapatkan tempat pengungsian di rumah kerabat atau posko darurat. Selain itu, sejumlah warga yang mengalami luka ringan telah mendapatkan perawatan medis. Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata melalui Kapolsek Fatuleu Ipda David Fangidae mengonfirmasi bahwa lima warga terseret arus akibat derasnya banjir. "Satu korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sementara empat lainnya berhasil menyelamatkan diri," ujarnya. Situasi ini masih memerlukan kewaspadaan, mengingat debit air sungai Siumate masih tinggi dan curah hujan yang masih tinggi di wilayah NTT. Koordinasi antara pemerintah, TNI-Polri, dan warga sangat penting untuk memastikan respons yang efektif dan cepat.

More Stories
see more