Total uang yang diedarkan saat masa Nataru itu di berbagai ATM bank-bank sebagai besar akan dialokasikan di Jawa sebesar 54%, Sumatera 21%, Sulawesi-Maluku-Papua atau Sulampua 12%, Kalimantan 9%, dan Bali-Nusa Tenggara 4%. Hal ini menunjukkan perhatian BI terhadap kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah.
Uang tersebut akan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi selama masa libur. Dengan alokasi yang tepat, BI bertujuan untuk memastikan kesejahteraan masyarakat dan kestabilan ekonomi.
Sampai hari ini, total uang untuk kebutuhan Nataru 2024-2025 yang sudah ditarik bank-bank senilai Rp 52,5 triliun atau sekitar 39,3%. Doni mengatakan, pada pekan keempat Desember 2024 akan mencapai 95%. Ini menunjukkan semakin tinggi minat masyarakat dalam mengambil uang tunai selama masa libur.
BI juga mengadakan program Serunai yakni Semarak Rupiah di hari Natal Penuh Damai. Dari tanggal 15-20 Desember, totalnya Rp 345 miliar akan disediakan. Pecahan uang tersebut terdiri dari Rp 100 ribu 15 bilyet, Rp 50 ribu 20 bilyet, Rp 20 ribu 25 bilyet, Rp 10 ribu 50 bilyet, dan Rp 5 ribu 100 bilyet. Hingga hari ini, masyarakat sudah banyak mengambil uang dari program ini, hampir 54% atau senilai Rp 186,4 miliar di semua titik kas keliling di berbagai gereja dan sekolah.
BI langsung ke gereja dan sekolah untuk memberikan penukaran uang. Di beberapa kota, seperti Sumatera Utara di Pemantang Siantar, Sibolga, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku, NTT, dan Papua Barat, banyak penukaran uang dilakukan. Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap BI dan kebutuhan mereka dalam melakukan transaksi tunai.
Program ini juga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mendapatkan uang tunai dengan mudah dan aman. BI selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memberikan pelayanan yang baik.