Pasar
Bank Indonesia Siap Dorong Program 3 Juta Rumah dengan Insentif Likuiditas
2025-01-16

Bank Indonesia (BI) berencana untuk memperkuat kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) guna mendukung program pembangunan 3 juta rumah. Deputi Gubernur BI, Juda Agung, menegaskan bahwa bank sentral telah menyediakan insentif yang dapat membantu penyaluran kredit di sektor perumahan rakyat, real estat, dan konstruksi. Kebijakan ini akan terus dikembangkan dan ditingkatkan sesuai dengan prioritas pemerintah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memberikan dukungan melalui instruksi kepada perbankan untuk menjaga likuiditas sambil mendukung program tersebut. Data menunjukkan bahwa likuiditas perbankan hingga November 2024 masih sangat mencukupi, sehingga mampu mendukung peningkatan penyaluran kredit.

Kebijakan baru ini bertujuan untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi masyarakat dalam rangka membangun 3 juta unit rumah. Bank Indonesia telah merancang serangkaian insentif yang dirancang khusus untuk memfasilitasi penyaluran kredit di sektor perumahan. Menurut Juda Agung, insentif ini tidak hanya mencakup sektor perumahan rakyat tetapi juga real estat dan konstruksi. Sejak awal, BI telah memantau implementasi KLM dan menemukan bahwa hampir semua insentif digunakan untuk mendukung penyaluran kredit di sektor perumahan. Dengan demikian, kebijakan ini akan terus diterapkan dan diperluas di masa mendatang.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut berpartisipasi dalam mendukung program ini. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menekankan pentingnya peran perbankan dalam mendukung program tersebut melalui penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR). Namun, perbankan juga harus memastikan likuiditas tetap terjaga. Data hingga November 2024 menunjukkan bahwa likuiditas perbankan masih sangat memadai, dengan rasio alat likuid terhadap deposit non-inti mencapai 112,94% dan rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga sebesar 25,57%. Selain itu, rasio kecukupan likuiditas mencapai 213,07%, sementara rasio pinjaman terhadap simpanan sebesar 87,34%. Semua indikator ini menunjukkan bahwa perbankan memiliki likuiditas yang cukup untuk mendukung peningkatan penyaluran kredit, termasuk pembiayaan program 3 juta rumah.

Berbagai langkah strategis telah diambil oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan untuk memastikan program pembangunan 3 juta rumah dapat berjalan lancar. Dengan dukungan insentif likuiditas makroprudensial dan likuiditas perbankan yang kuat, program ini diproyeksikan dapat mencapai targetnya dengan lebih efektif. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen kuat dari lembaga keuangan nasional untuk mendukung prioritas pembangunan pemerintah, khususnya dalam sektor perumahan.

More Stories
see more