Dalam upayanya untuk meningkatkan keterlibatan dan kepemilikan pekerja, Bank Raya Indonesia (AGRO) telah melaporkan hasil pembelian kembali sahamnya hingga 31 Desember 2024. Total saham yang dibeli kembali mencapai 22.817.600 unit. Program ini merupakan bagian dari rencana perusahaan untuk memperkuat ikatan dengan karyawannya serta menunjukkan keyakinan terhadap prospek bisnis ke depan. Direktur Keuangan Bank Raya, Rustarti Suri Pertiwi, menyatakan bahwa langkah ini diharapkan dapat memberikan nilai optimal kepada pemegang saham dan meningkatkan kepercayaan investor.
Pembelian kembali saham ini dimulai setelah persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Agustus 2024. Tujuan utama program ini adalah untuk mendorong karyawan agar berkontribusi lebih efektif dalam pencapaian target perusahaan. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk menunjukkan optimisme manajemen terhadap performa dan prospek perusahaan di masa mendatang. Ini akan didukung oleh peningkatan signifikan dalam aset dan laba perusahaan, yang mencerminkan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.
Berdasarkan laporan tersebut, Bank Raya telah mencatat pertumbuhan laba sebesar 130,9% pada akhir Triwulan III 2024, mencapai Rp33,9 miliar. Penyaluran kredit digital juga mengalami peningkatan sebesar 72,5%, sehingga total kredit mencapai Rp6,8 triliun. Total aset bank juga tumbuh sebesar 12,1%, mencapai Rp12,8 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Raya berada dalam posisi kuat untuk melanjutkan program buyback dan memperkuat posisinya di pasar.
Rencana ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para pemegang saham dan karyawan. Dengan fokus pada pertumbuhan jangka panjang, Bank Raya berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah kepada semua pihak yang terlibat. Langkah-langkah ini juga diperkirakan akan memperkuat posisi Bank Raya sebagai pemimpin dalam industri perbankan digital.