Calon mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) perlu memperhatikan biaya kuliah tertinggi dalam proses pendaftaran. Terutama bagi lulusan SMA yang berencana masuk melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). ITB menawarkan tiga jalur penerimaan, yaitu SNBP, Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri (SM). Jalur SNBP mempertimbangkan nilai rapor, prestasi akademik dan non-akademik, serta portofolio untuk beberapa program studi. Salah satu jurusan dengan biaya kuliah tertinggi adalah Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM). SBM telah mendapatkan akreditasi internasional ABEST dan AACSB, dan memiliki dua program studi, yaitu Manajemen dan Kewirausahaan. Daya tampung SNBP 2025 di SBM adalah 60 orang, sementara jumlah peminat pada tahun sebelumnya mencapai 1.273 siswa. Biaya kuliah di SBM bervariasi dari Rp500.000 hingga Rp6.500.000 tergantung pada kategori UKT.
Pada musim pendaftaran ini, calon mahasiswa harus mempertimbangkan biaya kuliah tertinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB). Di antara berbagai program studi, Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) menonjol sebagai salah satu jurusan dengan biaya kuliah tertinggi. SBM, didirikan pada tanggal 31 Desember 2003, telah meraih akreditasi internasional ABEST dan AACSB, menegaskan komitmennya terhadap standar pendidikan tinggi. SBM menawarkan dua program studi, yaitu Manajemen dan Kewirausahaan. Menurut informasi dari laman Admisi ITB, daya tampung SNBP 2025 di SBM adalah 60 orang, sedangkan jumlah peminat pada SNBP 2024 mencapai 1.273 siswa. Biaya kuliah tunggal (UKT) di SBM bervariasi, mulai dari Rp500.000 hingga Rp6.500.000, tergantung pada kategori UKT masing-masing mahasiswa.
Dalam perspektif ini, informasi ini sangat penting bagi calon mahasiswa yang ingin merencanakan keuangan mereka dengan lebih baik. Memahami biaya kuliah yang diperlukan dapat membantu mereka membuat keputusan yang lebih tepat mengenai pilihan jurusan dan jalur masuk ke ITB. Selain itu, pemahaman ini juga dapat mendorong mereka untuk lebih proaktif dalam mencari beasiswa atau dukungan finansial lainnya, sehingga dapat fokus pada pencapaian akademik tanpa khawatir tentang beban finansial.