Pemotongan anggaran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencapai hampir setengah atau sebesar 50,35%, yang berdampak pada pembelian peralatan baru dan operasional kantor. Namun, BMKG tetap menjamin layanan informasi bencana 24 jam tanpa henti. Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, menjelaskan bahwa pemotongan ini akan difokuskan pada belanja modal, seperti pembelian alat monitoring dan deteksi bencana. Selain itu, efisiensi juga mencakup pengurangan biaya perjalanan dinas, pertemuan, serta kebutuhan operasional perkantoran.
Kebijakan efisiensi anggaran BMKG ditujukan untuk memastikan sumber daya tetap digunakan secara optimal meski dengan dana yang lebih terbatas. Fokus utamanya adalah pada belanja modal, termasuk pembelian peralatan baru yang penting untuk operasional monitoring dan deteksi bencana di berbagai daerah. Ini bertujuan agar BMKG dapat terus melakukan tugasnya dengan efektif, meskipun anggarannya dipangkas signifikan.
Dalam upaya mengoptimalkan penggunaan anggaran, BMKG telah merencanakan beberapa langkah strategis. Pertama, prioritas akan diberikan pada pembelian peralatan yang mendukung operasional monitoring dan deteksi bencana. Hal ini sangat penting karena peralatan modern dapat meningkatkan akurasi dan kecepatan respons dalam situasi darurat. Selain itu, BMKG juga akan memperhatikan jaringan komunikasi dan suku cadang peralatan mesin. Ini memastikan bahwa sistem operasional tetap berjalan lancar dan tidak terganggu oleh masalah teknis. Dengan demikian, BMKG dapat terus memberikan layanan yang handal kepada masyarakat.
Berhadapan dengan pemotongan anggaran, BMKG harus mencari cara untuk tetap efisien tanpa mengurangi kualitas layanan. Salah satu solusi yang ditempuh adalah dengan mengatur ritme kerja pegawai melalui penerapan Work From Office dan Work From Anywhere secara seimbang. Pendekatan ini memungkinkan karyawan untuk bekerja secara fleksibel, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi waktu.
Selain itu, BMKG menegaskan bahwa layanan informasi bencana akan tetap tersedia 24 jam setiap hari. Meski anggaran dipangkas hampir setengah, BMKG berkomitmen untuk mempertahankan ketersediaan data dan informasi yang akurat dan tepat waktu. Untuk mencapai hal ini, BMKG akan memprioritaskan penggunaan teknologi dan sistem yang ada secara maksimal. Pengurangan biaya lainnya, seperti perjalanan dinas dan pertemuan, juga menjadi bagian dari upaya efisiensi. Dengan pendekatan yang cermat, BMKG yakin dapat melanjutkan misinya untuk menyediakan informasi bencana yang vital bagi keselamatan publik.