Pasar
Cek Gurita Bisnis Grup Salim dari Mie Instan hingga Tambang Emas
2024-11-30
Grup Salim, salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia, terus berkembang di bidang bisnis. Anthoni Salim dan keluarganya menguasai berbagai emiten di berbagai sektor, mulai dari consumer goods hingga pertambangan.
"Grup Salim: Membangun Empat Berdiri di Indonesia"
Berbagai Sektor Usaha Grup Salim
Di bidang consumer goods, Grup Salim memiliki PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan anak usahanya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). INDF mengempit 80,53% saham ICBP dan menjual berbagai produk makanan dan minuman yang populer di Indonesia. Contoh merek seperti Indomie & Pop Mie, Susu Indomilk, Snack Chitato hingga Qtela. Selain itu, segmen bisnis Indofood juga mencakup bahan makanan seperti gandum dengan merek Cakra Kembar, Segitiga Biru, dan lainnya.Di sektor perbankan, Grup Salim sebelumnya memiliki mayoritas saham di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), tetapi kehilangan kendali saat krisis moneter. Namun, kini kembali memiliki kendali di PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA).Dalam sektor hulu perkebunan sawit, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dikendalikan melalui PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dengan kepemilikan 59,48%.Di sektor otomotif, Grup Salim memiliki PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) dan anak usahanya PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS). 91,97% saham IMJS dikuasai oleh IMAS, sedangkan hampir 50% saham IMAS dikuasai oleh Gallant Venture.Di bidang konstruksi dan engineering, Grup Salim memiliki portofolio bisnis di PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) melalui PT Metro Pacific Tollways Indonesia dengan kepemilikan 74,65%.Di sektor energi, Grup Salim memiliki saham di PT Medco Energi International Tbk (MEDC) melalui Arifin Panigoro. 21,46% sahamnya dimiliki oleh Diamond Bridge yang juga dikendalikan oleh keluarga Salim.Di sektor data center, PT DCI Indonesia Tbk (DCII) didirikan oleh Otto Sugiri. Grup Salim awalnya memiliki 72,29 juta saham DCII, tetapi kemudian menambah kepemilikannya hingga 11,12%.Di sektor keuangan, keluarga Salim memiliki PT Indolife Pensiontama yang mengempit saham di beberapa bank seperti PT Bank Mega Tbk (MEGA) dan PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI).Di sektor teknologi dan media, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dikendalikan langsung oleh Anthoni Salim sebesar 9%.Di sektor tambang, Grup Salim ikut masuk ke emiten batu bara BUMI melalui Mach Energy (Hongkong) Limited (MEL) dan memiliki 45,78% saham BUMI. Selain itu, Anthoni Salim menggunakan Emirates Tarian Global Ventures SPV untuk masuk ke PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dengan porsi kepemilikan 25,10%. Grup Salim juga menjadi pemegang saham emiten tambang produsen emas-tembaga PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melalui beberapa cara.Setelah dihitung semua emiten yang terafiliasi dengan Grup Salim, baik langsung maupun tak langsung, nilai kapitalisasi pasarnya mencapai hampir Rp1.100,53 triliun, atau sekitar 10,45% dari total market cap IHSG.Dengan berbagai bisnis yang mencakup banyak sektor, Grup Salim menjadi perhatian dan kerap menjadi penggerak pasar di Indonesia.