Pasar
Daftar Konglomerat Berminat di Sektor Jalan Tol di Indonesia
2024-12-16
Jakarta, CNBC Indonesia – Bisnis tol jalan merupakan sektor yang memiliki potensi besar. Proyek-proyek infrastruktur ini dapat menjadi aset investasi yang menguntungkan dalam jangka panjang karena digunakan oleh masyarakat. Ini membuat beberapa konglomerat berusaha untuk memasuki sektor ini, mulai dari Salim Group hingga Jusuf Hamka.

PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) dan PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT)

Terbaru, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) melalui konsorsium GIC-MPTC telah membeli 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) pada 27 September 2024. Nilai akuisisi mencapai Rp15,75 triliun. Induk JTT, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) telah menandatangani dokumen Sales Purchase Agreement (SPA) dengan beberapa entitas. Komposisi pemegang saham baru di PT JTT menjadi seperti berikut: MPTIS sebesar 20,3%, Warrington sebesar 10,5%, dan MUN sebesar 4,2%. Ketiganya terafiliasi dengan grup Salim, di mana Metro Pacific Tollways merupakan pemegang 95,52% saham META.

Grup Salim dan Bisnis Tol

Grup Salim yang dipimpin Anthoni Salim memang merupakan salah satu konglomerat pemain bisnis tol di Indonesia. Mereka telah aktif dalam sektor ini. Selain itu, ada juga sejumlah konglomerat di Indonesia yang berpartisipasi dalam bisnis tol.

Jusuf Hamka dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP)

Jusuf Hamka melalui perusahaannya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP) dikenal sebagai salah satu juragan jalan tol di Indonesia. Ia memiliki beberapa jalan tol di lokasi strategis, terutama di sekitar Jabodetabek. Total ada 7 jalan tol yang menjadi milik perusahaannya, dan perusahaannya merupakan perusahaan jalan tol swasta pertama di Indonesia.

Grup Agung Sedayu dan Jalan Tol Baru

Grup Agung Sedayu milik Sugianto Kusuma alias Aguan sedang menggarap jalan tol baru yang akan menghubungkan kawasan Kabupaten Tangerang ke sisi utara Jakarta, yaitu Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg. Nilai keseluruhannya mencapai Rp23,22 triliun dan ditargetkan rampung tahun 2025. Agung Sedayu dan Grup Salim yang merupakan pengembang kawasan kota mandiri Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 atau The New Jakarta City, telah membentuk konsorsium bernama PT Duta Graha Karya, yang akan membangun tol tersebut.

Grup Sinar Mas dan Tol Serpong-Serbaraja

Grup Sinar Mas juga tidak ketinggalan dalam bisnis tol. Sinar Mas Land melalui PT Trans Bumi Serbaraja merupakan badan usaha jalan tol (BUJT) dari Jalan Tol Serpong – Balaraja yang baru resmi beroperasi 30 September lalu. Tol Serpong-Serbaraja Seksi 1B yaitu CBD BSD-Legok sepanjang 5,73 Km mulai beroperasi fungsional tanpa tarif sebagai bentuk dukungan konektivitas bagi masyarakat. Tol tersebut merupakan bagian dari salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).
More Stories
see more