Pasar
Pesan Philip Morris International: 1,3 Miliar Perokok Harus Berhenti!
2024-12-16
CEO Philip Morris International (PMI), Jacek Olczak, sangat setuju apabila seluruh orang di dunia berhenti merokok. Pandangan progresif tersebut juga disampaikan oleh Vice President International Communications and Engagement PMI Tommaso Di Giovanni. Meski produk rokok konvensional masih menjadi sumber cuan utama, PMI tetap berkomitmen dalam perkembangan industri rokok.

Perspektif PMI terhadap Perokok di Dunia

Pemegang merk dagang Marlboro, rokok terlaris di dunia, memiliki pesan kesehatan masyarakat yang mendorong masyarakat untuk berhenti merokok. "Jika Anda tidak merokok jangan mulai. Jika Anda merokok, berhentilah. Jika Anda tidak berhenti, berubahlah," kata Tomasso dalam acara Technovation 2024. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan saat ini terdapat 1,3 miliar perokok di dunia, dengan 80% berada di negara dengan pendapatan rendah dan menengah. Namun, setelah 21 tahun konvensi WHO tentang Pengendalian Tembakau diadopsi, jumlah perokok masih terus bertambah.

Jacek Olczak mengira jika memperhitungkan pertumbuhan populasi dan PDB, akan ada lebih banyak perokok di masa depan. Jumlah perokok di seluruh dunia meningkat dari 721 juta pada tahun 1980 menjadi 967 juta pada tahun 2012 dan mencapai 1,3 miliar orang pada 2023. Oleh karena itu, PMI memperkenalkan teknologi produk tembakau yang dipanaskan, yaitu Heated Tobacco Product (HTP), untuk mengurangi jumlah perokok.

Produk IQOS dari PMI

PMI mengklaim produk IQOS dapat mengurangi 90-95% zat berbahaya yang dihasilkan dari pembakaran rokok konvensional. Mereka mengerahkan 1.500 peneliti dan berinvestasi US$ 1,2 miliar hingga US$ 1,5 miliar setiap tahun untuk melakukan riset dan pengembangan produk bebas asap. Saat ini, IQOS telah hadir di 92 negara, termasuk Indonesia, dan jumlah penggunanya telah mencapai 30,8 juta.

Di Jepang, lebih dari 50% volume produk tembakau dan nikotin menggunakan produk bebas asap, dan sekitar 70% perokok di Jepang telah mengenal dan mencoba produk tersebut. Sementara di Swedia, selama 20 hingga 30 tahun terakhir, tingkat perokok turun menjadi 5% dan pindah ke produk tembakau tanpa pembakaran.

Pendapatan dari IQOS

Pendapatan bersih IQOS tahun 2023 mencapai US$ 10 miliar dan pertama kali sejak diluncurkan melampaui pendapatan bersih dari Marlboro pada kuartal ketiga tahun lalu. Produk bebas asap rokok milik PMI, termasuk IQOS, menyumbang 38% dari total pendapatan bersih perusahaan pada Q3 tahun 2024, naik dari 0% pada tahun 2014.

Namun, masih terdapat beberapa tantangan. India, Turki, dan banyak pasar lain seperti Vietnam masih membatasi produk IQOS. Sementara di Indonesia, seluruh produk bebas asap milik PMI dapat diperoleh dan dipasarkan oleh HM Sampoerna (HMSP). "Satu miliar perokok yang seharusnya mempunyai hak atas informasi dan produk itu sendiri. Menghilangkan akses orang-orang terhadap produk ini, padahal semua orang tahu bahwa produk tersebut ada, namun tetap mengizinkan penjualan rokok, merupakan tindakan yang hampir tidak bermoral," kata Jacek.

More Stories
see more