Pasar
Grup Djarum Berkeputusan Mengakuisisi Bakmi GM Seharga Rp2,1 Triliun
2024-12-15
Jakarta, CNBC Indonesia - Berita mendatangkan bahwa Grup Djarum berencana untuk mengakuisisi 85% saham Bakmi GM dengan nilai transaksi mencapai Rp2,1 triliun. Jika berita ini benar, maka Bakmi GM akan menjadi bagian integral dari portofolio bisnis Djarum yang luas, mulai dari rokok, ke sektor finansial, dan ritel.

Perspektif Corporate Communications Manager

Terkait kabar akuisisi Bakmi GM, Corporate Communications Manager PT Djarum, Budi Darmawan, tidak memberikan keterangan atau persetujuan. Ia mengingatkan bahwa lebih baik untuk mengkonfirmasi ke pihak PT Griya MieSejati. "Mengenai Bakmi, hal tersebut silakan ditanyakan ke Bakmi GM," kata Budi saat dihubungi CNBC Indonesia, dikutip Minggu (14/12/2024).

Sejarah Bakmi GM

Bakmi GM yang telah lama menjadi ikon restoran bakmi di Jakarta, didirikan pada 1959 oleh sepasang suami-istri Tjhai Sioe dan Loei Kwai Fong. Pada awalnya, Bakmi GM bernama Bakmi Gajah Mada dan dimulai dari warung di tepi Jalan Gajah Mada 77, Jakarta Pusat. Setiap tahunnya, Bakmi GM terus berkembang. Pada 1971, Bakmi GM melakukan ekspansi ke Jakarta Selatan dengan mendirikan kios di Melawai. Kemudian, cabang di M.H. Thamrin dibangun dan kemudian pindah ke Jalan Sunda sekitar enam tahun kemudian. Tidak hanya itu, Bakmi GM terus mengembangkan ke pusat perbelanjaan atau Mal Pondok Indah. Memasuki era 1990-an, Bakmi GM melebarkan sayapnya menjadi restoran waralaba. Sekarang, Bakmi GM telah diwariskan kepada anak-anak Tjhai Sioe dan Loei Kwai Fong dan memiliki outlet-outlet yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Bali. Mengutip situs resmi perusahaan, Bakmi GM saat ini melayani lebih dari 30.000 pelanggan per hari. Dengan harga menu Rp30.000-an hingga Rp50.000-an, Bakmi GM mengantongi omzet Rp1 miliar hingga Rp1,5 miliar per hari.

Profil Grup Djarum

Grup Djarum merupakan salah satu konglomerat terbesar di Indonesia. Dipimpin oleh kakak-adik Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, Grup Djarum memiliki sumber kekayaan yang luas. Selain dari rokok, duo Hartono juga tercatat sebagai pengendali PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melalui PT Dwimuria Investama Andalan yang menggenggam 54,94% saham BBCA. Dwimuria dimiliki oleh Robert Budi Hartono sebanyak 51% saham, dan 49% saham dipegang oleh Michael Bambang Hartono.
More Stories
see more